Model STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) membantu pemasar dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran dengan memprioritaskan proposisi dan mengembangkan pesan yang dipersonalisasi untuk berbagai audiens. Proses ini dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik seperti demografi, psikografi, perilaku, dan gaya hidup. Langkah berikutnya adalah penargetan, di mana pemasar menilai ketertarikan dan minat dari berbagai segmen pasar dan memilih segmen yang akan dijadikan target, menggunakan strategi seperti undifferentiated, differentiated, concentrated, atau custom targeting. Terakhir, positioning atau penentuan posisi produk bertujuan untuk menempatkan produk dalam persaingan pasar melalui pengembangan strategi pemasaran yang mempengaruhi penilaian segmen pasar terhadap produk. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi keunggulan kompetitif, pemilihan keunggulan yang tepat, dan penetapan strategi positioning secara keseluruhan. Studi kasus menunjukkan penerapan model STP pada PT. Murni Jaya yang mengutamakan kualitas produk tradisional tanpa pengawet dengan harga bersaing, serta Winston Premier yang menargetkan segmen konsumen pria di Surabaya Barat dengan loyalitas tinggi terhadap jasa agen properti.