Minat yang dimiliki anak umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengaruh orang tua, teman, tontonan, dan lain sebagainya. minat merupakan kesukaan anak terhadap sesuatu, baik berupa benda maupun aktivitas. Sementara bakat merupakan minat yang berkembang menjadi sebuah hobi atau kebiasaan. Biasanya, bakat muncul secara alami tanpa membutuhkan proses belajar yang lama.
Menurut Dokter sekaligus konsultan pengasuhan di Bengalore, India, dr. Debmita Dutta, MBBS, MD, tak sedikit orang tua yang salah paham tentang minat dan bakat anak.
“Kesalahpahaman terbesar tentang bakat adalah anak terlahir dengan itu,” jelas dr. Dutta.
Menurut dr. Dutta, minat dan bakat bisa saja muncul dari kebosanan yang dirasakan anak. Saat ia jenuh, ia akan melakukan hal-hal baru yang mungkin saja bisa terasa menyenangkan. Dalam hal ini, orang tua hanya perlu menciptakan lingkungan dan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.
Cara Kenali Minat Bakat Anak
Aktivitas yang bervariasi membuat anak bisa memilih dan menemukan aktivitas spesifik yang ia sukai. Hindari terlalu banyak mengatur anak dalam aktivitas tersebut. Anda hanya perlu memperhatikan dan melihat mana aktivitas yang bisa membuat anak lebih antusias dibanding aktivitas lainnya.
Setelah Anda mulai menyadari minat anak, dorong ia untuk melakukannya lagi secara berulang. Jika ia tetap antusias dan mengalami perkembangan, itu berarti anak memang tertarik dan memiliki bakat dalam hal tersebut.
3 Tetap Terlibat
Meski mengalami perkembangan, ada kalanya anak bosan pada aktivitas tersebut dan enggan melakukannya lagi. Untuk mengatasinya, mungkin bisa mengajaknya melakukan aktivitas lain yang masih satu bidang dengan minatnya. Misalnya, saat anak bosan bernyanyi, coba ajak anak untuk bermain alat musik atau menulis lirik lagu.