Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia (Forbes 2023)
Teacher

ERIKSON MANALU

Last Update:

2024-05-10 08:12:15

1. Hartono Bersaudara
Hartono bersaudara, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, masih memegang posisi sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$48 miliar (Rp747 triliun), naik US$300 juta (Rp4.6 triliun) dari tahun sebelumnya.

Dalam mencapai kejayaannya, Hartono bersaudara mengembangkan perusahaan rokok Djarum. Tak hanya berhenti pada perusahaan rokok, pada 1975, mereka juga melebarkan sayap bisnis ke beberapa industri.

Salah satunya, industri elektronik dengan mendirikan PT Indonesian Electronic & Engineering yang kemudian pada 18 September 1976 berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic lalu merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Hartono bersaudara juga memutuskan untuk mengambil BCA, dari keluarga Salim yang sudah kehilangan kontrol atas bank itu akibat krisis ekonomi pada 1998-1998.

2. Prajogo Pangestu
Pertama kalinya, peringkat kedua diduduki oleh raja petrokimia dan energi Prajogo Pangestu, yang meraih keuntungan terbesar dalam dolar maupun persentase. Dengan peningkatan kekayaan bersihnya lebih dari delapan kali lipat menjadi US$43,7 miliar (Rp680 triliun), ia naik lima peringkat dalam daftar tahun ini.

Pangestu meraih keuntungan signifikan melalui pencatatan dua perusahaannya. Yaitu produsen energi panas bumi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan penambang batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Kenaikan kekayaan Prajogo Pangestu yang cukup cepat dalam waktu satu tahun, didukung dari kenaikan kinerja saham-saham Prajogo yang dimana keenam saham yang dimiliki orang terkaya nomor satu ini kompak mengalami kenaikan sepanjang tahun 2023, bahkan menyentuh ribuan persen.

3. Low Tuck Kwong
Di posisi ketiga terdapat baron pertambangan Low Tuck Kwong, yang juga menggandakan kekayaannya menjadi US$27,2 miliar (Rp423 triliun) dari US$12,1 miliar (Rp188 triliun). Hal ini disebabkan oleh Bayan Resources.

Dato' Low Tuck Kwong membentuk induk perusahaan bernama PT Bayan Resources (Bayan Group) pada 2004. Ia telah berhasil melakukan akuisisi konsesi-konsesi baru melalui berbagai transaksi untuk menambah pundi-pundi batu baranya antara lain PT Wahana Baratama Mining, PT Perkasa Inakakerta, PT Teguh Sinar Abadi, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang dan PT Brian Anjat Sentosa.

Seluruh produksi tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik masyarakat di Asia. Hasil positif itu kemudian mengantarkan Bayan Group sebagai produsen batu bara terbesar ke-8 di Indonesia berdasarkan volume produksinya pada tahun 2007.

4. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja dari Sinar Mas menempati posisi keempat dengan kekayaan bersih tetap sebesar US$10,8 miliar (Rp168 triliun), tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bisnis Grup Sinarmas memang cukup terdiversifikasi dari mulai sektor keuangan, pertambangan, dan juga properti. Pemiliknya, yaitu Eka Tjipta Widjaja memang sudah wafat pada 2019 lalu. Namun anak-anaknya masih aktif menjalankan usaha yang ditinggalkan Eka Tjipta, dan terus bertumbuh.

5. Anthoni Salim
Dalam lima besar daftar tersebut, posisi kelima dipegang oleh Anthoni Salim dari Salim Group, yang kekayaannya melonjak sebesar US$2,8 miliar (Rp43 triliun) menjadi US$10,3 miliar (Rp160 triliun). Peningkatan tersebut sebagian besar disumbangkan oleh sahamnya di perusahaan pertambangan tembaga dan emas Amman Mineral Internasional yang tercatat pada bulan Juli.

Selain tambang, Grup Salim paling dikenal dengan dua emiten konsumen yang mereka miliki yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) serta anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang menjual berbagai produk makanan dan minuman terkenal, salah satunya Indomie.