Sekitar 70 tahun yang lalu, Korea Selatan merupakan negara yang sangat miskin, bahkan termasuk salah satu yang termiskin di dunia. Negara ini tak memiliki sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan. Tak ada minyak dan tak ada pula tembaga.
Namun lihatlah hari ini. Korea Selatan bukan hanya menjadi produsen smartphone yang mendunia, namun juga terkenal karena K Pop, Drama Korea, skincare, hingga budaya dan fashionnya yang menjadi perhatian dunia.
Kemajuan Korea Selatan bukan karena keberuntungan, bukan pula sekadar karena kerja keras. Korea Selatan maju karena memiliki “kekuatan melihat” yang mereka sebut sebagai NUNCHI. Sebuah seni dalam menilai atau membaca pikiran orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan dan kedekatan.
Mengapa Korea memiliki Nunchi? Bisa jadi karena negara ini telah dijajah lebih dari 800 kali. Negara ini terlalu kecil untuk melawan. Sehingga harus bertahan dengan mengakomodasi para penjajah dengan kemampuan membaca berbagai situasi.
“Dunia ini penuh dengan berbagai hal gamblang, yang tak seorang pun sempat amati” Arthur Conan Doyle.
Nunchi bagi orang Korea adalah sesuatu yang sangat mendasar, menjadi bagian dari hidup keseharian dan diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak kecil.
Nunchi bagaikan sebuah indra ke enam yang digunakan untuk membaca situasi, memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kekuatan Nunchi adalah kekuatan kecerdasan emosional yang dapat dipelajari dan dilatih. Kecerdasan emosional ini bahkan lebih tinggi daripada rasa empati.
Dalam menggunakan Nunchi, yang dijadikan satuan ukur adalah ruangan, bukan seseorang. Ketika kamu memasuki suatu lingkungan atau ruangan baru, yang harus kamu lakukan adalah mengamati.
Bagaimana setiap orang di lingkungan itu beraksi, bagaimana interaksi mereka, mimik wajah, nada suara dan bahasa tubuh lainnya.
Sebuah ruangan juga memiliki boonwingi atau atmosfer dan tingkat kenyamanan. Kamu perlu mengaktifkan segala indera untuk dapat merasakan energi emosi dalam ruangan itu dan menyesuaikan diri di dalamnya.
Kamu juga perlu mengamati dahulu sebelum memutuskan untuk berbicara atau berinteraksi dengan seseorang. Bagaimana orang lain berinteraksi dengannya, gaya bicaranya, ekspresinya bahkan makanan di piringnya. Semua memiliki isyarat penting.
Membangun kemampuan Nunchi yang baik akan membantu seseorang dalam banyak hal. Kamu akan mudah dipercaya, mudah diterima dalam segala lingkungan sosial, memiliki banyak teman, mendapat dukungan yang baik dari orang lain bahkan tanpa mereka tahu alasannya, mempercepat karir, dan memiliki hubungan baik dengan banyak orang.
Nunchi memiliki 3 aspek besar yaitu menciptakan keselarasan, mendapatkan apa yang kamu inginkan dan menghindarkanmu dari bahaya.
Ketika kamu ingin bertemu dengan orang baru, mungkin kamu sibuk memikirkan dan memfokuskan diri untuk menjabat tangan erat, menatap mata dan terlihat percaya diri untuk memberikan kesan pertama yang baik.
Nunchi memiliki cara yang sangat berbeda. Justru kamu harus mengosongkan pikiran dan prasangkamu. Perhatikan orang yang sedang kamu temui dan selaraskan dirimu dengannya. Jika dia menatap lembut maka tataplah dengan lembut. Jika dia menatap mata maka balaslah. Jika dia tersenyum ramah maka selaraskan dengan balasan senyuman. Lawan bicaramu akan terbawa dan merasa ingin berlama-lama denganmu, karena dia merasa kamu sama dengannya.
Lebih jauh lagi, kamu bisa menyesuaikan nada dan volume bicaramu untuk terus menjaga keselarasan.
Hal ini pernah terjadi dalam pertemuan historis pada tahun 2018, yaitu antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dengan Perdana Menteri Korea Utara, Kim Jong Un.
Acara jabat tangan dan santap hidangan Mie Khas Pyongyang hari itu sesungguhnya penuh dengan nuansa Nunchi. Orang biasa mungkin tidak akan menyadari, namun setiap gerakan mereka layaknya telah terstruktur dan terkoreografi dengan sangat baik.
Mereka berdua tampak sangat menyelaraskan setiap gerak gerik masing masing. Itulah yang disebut dengan Nunchi.
Sejak sapaan pertama, mereka tampak tidak ingin menunjukkan dominasi satu sama lain. Mereka membungkuk hormat dengan sudut dan durasi yang nyaris sama. Mereka berpelukan dan kemudian melepaskan pada saat yang bersamaan.
Saat disajikan hidangan istimewa, keduanya menunjukkan bahwa mereka menikmati sajian dengan santun. Mereka juga menyantap makanan tersebut dengan kecepatan yang nyaris sama. Inilah pertunjukan keselarasan. Yang membuat mereka saling tidak dapat menebak dan tidak dapat ditebak oleh para pemain politik.
“Jangan lewatkan peluang untuk diam. Bila cukup sabar menunggu, sebagian besar pertanyaan akan terjawab tanpa harus melontarkan sepatah kata pun.” — Euny Hong.
Hal pertama yang menjadi prinsip Nunchi adalah “Tidak melukai”. Namun kenyataannya, keinginan kita untuk membantu dan memperbaiki situasi justru sering kali membuat keadaannya semakin buruk.
Misalnya kamu sedang melihat seseorang menangis. Yang kamu lakukan mungkin akan segera mendatanginya, memberi tisu dan memberinya berbagai pertanyaan tentang apa yang membuatnya sangat bersedih, tanpa melihat situasinya dahulu. Bisa jadi hal terbaik adalah justru membiarkannya menangis sendiri dahulu.
Nunchi bisa menjadi sangat mustahil bagi seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk mengheningkan pikiran. Itulah sebabnya para filsuf pada zaman dahulu sangat mendorong manusia untuk melakukan meditasi.
Bertindak dengan tenang adalah cara terbaik dalam melatih Nunchi.
Mendengarkan adalah cara paling cepat untuk mendapatkan kepercayaan atau afeksi seseorang. Kebanyakan orang bahkan tidak peduli apakah kamu setuju dengan mereka. Mereka hanya ingin didengarkan.
1. Kosongkan pikiranmu dan bebaskan dirimu dari segala prasangka. Ketika pikiranmu telah dipenuhi oleh prasangka maka kamu akan kesulitan melihat dengan bijaksana.
2. Setiap kamu memasuki sebuah ruangan, maka kamu akan mengubah suasananya. Pahami pengaruh kehadiranmu terhadap kondisi ruangan tersebut.
3. Sadari bahwa orang yang ada di dalam ruangan, telah berada di ruangan tersebut lebih lama. Perhatikan mereka dan kumpulkan informasi. Sesuaikan dirimu dengan suasana yang ada.
4. Diam dan tunggu. Banyak hal yang akan terungkap tanpa kamu harus mengungkapkan pertanyaan.
5. Jagalah tata krama, buatlah semua orang merasa nyaman.
6. Baca apapun yang tersirat mulai dari ekspresi wajah dan kondisi energi ruangan.
7. Kesalahan yang tak sengaja sama buruknya dengan yang disengaja.
8. Jadilah orang yang cepat dalam melihat, membaca, dan memahami sinyal.
Dalam buku The Power of Nunchi: The Korean Secret to Happiness and Success karya Euny Hong, terdapat sebuah cerita menarik tentang seseorang yang sedang hendak membeli rumah. Sang pembeli tentu menginginkan harga serendah mungkin. Sedangkan agen penjual ingin mendapatkan kesempatan untuk menjual setinggi mungkin.
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan ketika berada di posisi sebagai pembeli adalah menggunakan Nunci, yaitu dengan banyak diam dan mengamati. Sang agen bertanya apakah kamu punya anak. Kamu tak tahu kemana arah pertanyaan itu. Namun dia kemungkinan akan mengarahkan sesuatu sebagai unique selling point rumah itu.
Tanyakan dengan santai, mengapa dia menanyakan hal itu. Jika dia tak bermaksud apapun maka tak jadi soal. Namun jika dia tiba-tiba canggung dan kelabakan, maka kamu sedang dalam posisi kuat dalam negosiasi.
Bila instingmu benar, dia mungkin akan menjelaskan bahwa terdapat sekolah yang bagus di dekat lokasi rumah itu. Meskipun kamu juga menganggapnya hal bagus, cukup katakan dengan jawaban seadanya.
Sikap diam mu akan membawanya sulit menebakmu dan berpikir bahwa kamu kurang terkesan. Kemungkinan besar dia akan mengeluarkan berbagai jurus untuk semakin memikatmu, termasuk dengan harga yang lebih rendah.
Tantangan besar dalam menggunakan Nunchi adalah smartphone. Berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk memandangi layar smartphone? Hingga kamu mengabaikan keluargamu, temanmu dan lingkungan baru yang seharusnya kamu pelajari.
Hingga kamu tak menyadari ketika ada seorang yang membutuhkan bantuanmu, atau ada seseorang yang hampir kamu tabrak ketika berjalan sambil menatap layar smartphone.
Akhirnya kamu mulai terbiasa dan lebih nyaman berinteraksi dengan layar gadget mu. Kamu kikuk saat berinteraksi dengan manusia lain. Kamu bingung memulai percakapan.
Bukan hanya itu, interaksi melalui smartphone sesungguhnya memiliki banyak kekurangan dalam menggunakan Nunchi. Kamu tidak akan mampu membaca emosi seseorang melalui pesan teks. Kamu tidak dapat tahu apa dia benar-benar senang, sedih, antusias atau marah.
Menggunakan Nunchi akan membantu seseorang dalam menghadapi kecemasan dalam interaksi pergaulan sosial. Kamu tak perlu berusaha membuat seseorang terkesan. Kamu hanya perlu meninggalkan prasangka-prasangka dan ekspetasi kamu sebelumnya dan meyakini bahwa kalian berada dalam posisi kondisi yang sama.
Amati dan dengarkan, bicaralah secukupnya. Selaraskan dirimu pada setiap atmosfer yang kamu rasakan, maka kamu akan dapat mengendalikan semuanya.
“Akan membutuhkan waktu dan upaya yang cukup banyak untuk mempraktikkan Nunchi. Namun tahukah kamu apa yang menuntut lebih banyak waktu dan upaya? Membereskan keadaan setelah kamu melakukan sesuatu yang buruk.” — Euny Hong