Kata “Placebo” berasal dari bahasa latin yang berarti “aku akan menyenangkan”. Kata placebo muncul pertama kali di sebuah buku Motherby’s Dictionary of Medicine pada tahun 1785. Di dalam buku ini placebo dijelaskan sebagai metode yang umum dalam dunia kedokteran.
Kata Placebo digunakan untuk menandai obat apa pun yang dapat membuat pasien lebih senang dan berpikiran positif dibandingkan dengan efeknya bagi penyembuhan penyakit.
Pengobatan Placebo sendiri merupakan suatu bentuk perawatan yang terlihat seperti terapi medis asli, tetapi sesungguhnya tidak menggunakan bahan aktif yang terbukti mengobati penyakit tersebut.
Hal yang memicu Placebo Effect adalah keyakinan seseorang pada manfaat pengobatan sehingga memberikan sugesti dan harapan untuk merasa lebih baik. Efek ini juga menstimulasi pusat pengendali rasa sakit di otak dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Pada tahun 1955, Henry K. Beecher menerbitkan sebuah jurnal berjudul The Powerful Placebo yang mengusulkan gagasan bahwa efek ini secara klinis penting. Penelitian-penelitian berikutnya menunjukkan bukti bahwa Placebo Effect benar-benar memiliki pengaruh yang signifikan.
Setelah melalui berbagai uji percobaan, plasebo terbukti memberikan pengaruh sekitar 35–75 persen kesembuhan pada pasien dengan berbagai jenis penyakit.
Your mind is the most powerful thing in your control.
Pikiranmu adalah hal paling kuat yang ada dalam kendalimu. — Keith R. Holden M.D.
Bila memang Placebo Effect dapat benar-benar signifikan memberi pengaruh positif pada tubuh manusia, berarti efek sugesti memang juga sangat berpengaruh dalam bagaimana tubuh kita merespon suatu pesan.
Misalnya kamu sedang akan menghadapi ujian, dan kamu merasa cemas, takut akan gagal dan tidak lulus.
Saat sedang cemas, tubuh akan mengencang, menciptakan ketegangan pada sekelompok otot. Stres dan kecemasan bisa menyebabkan sakit kepala, bahu kaku, sakit leher, hingga migrain. Selain itu denyut jantung akan meningkat, tekanan darah pun menjadi tinggi.
Akibatnya kamu tidak dapat fokus belajar. Tidurpun tidak nyenyak.
Saat ujian berlangsung, aliran darah ke otak terhambat sehingga kamu butuh waktu yang lama untuk memproses dan mengerti maksud setiap soal. Soal-soal yang seharusnya dapat diselesaikan dengan mudah menjadi terasa sulit karena reaksi organ tubuh yang berlebihan. Kamu mengerjakan soal dengan lambat dan tidak fokus. Akhirnya kamu benar-benar gagal.
Di suatu hari yang lain, kamu membaca ramalan horoskop di suatu majalah. Ramalan menyampaikan bahwa tanggal keberuntunganmu adalah tanggal 17. Kamu menunggu hari itu dengan antusias. Kamu bahagia dan siap menerima kejutan keberuntungan pada hari itu.
Kamu menjalani hari itu dengan semangat, penuh senyuman, lebih percaya diri dan berpikir positif. Akibatnya orang disekitarmu ikut merasakan semangat dan mood positif darimu. Temanmu mentraktirmu makan siang untuk bisa mengobrol lebih lama denganmu.
Saat dosen memberikan pertanyaan, kamu percaya diri dalam menjawab, sehingga mendapat respon dan apresiasi positif.
Bahkan kamu tidak menyadari dan tidak merasakan negatif saat karcis parkirmu hilang. Kamu menanggapinya dengan santai dan sembari bercanda kamu meminta kelonggaran dari petugas parkir agar tak perlu didenda. Karena kamu memperlakukannya dengan baik, maka dia pun luluh dan tidak mengenakan denda. Satu hal negatif telah kamu rubah menjadi positif. Kamu pun menghitungnya sebagai keberuntungan lainnya.
Kamu pun merasakan keberuntungan beruntun yang nyata. Padahal sesungguhnya itu hanyalah hari biasa seperti lainnya.
We all want to believe in impossible things, I suppose to persuade ourselves that miracles can happen.
Kita semua ingin percaya pada hal-hal yang mustahil, saya kira untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa keajaiban benar bisa terjadi. — Paul Auster
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi Placebo Effect, yaitu:
Tubuh dan pikiran manusia saling terhubung. Placebo Effect dapat terjadi jika terdapat sugesti yang diterima dan dipercaya oleh pikiran seseorang.
Seseorang yang mempercayai sugestinya akan menerima hal tersebut sebagai suatu kebenaran dan tubuhnya akan merespon positif.
Contohnya adalah ketika kamu percaya bahwa menggunakan cincin dengan kekuatan mistis tertentu dapat memperkuat kharisma dan membuat orang percaya padamu. Kamu yakin dan percaya bahwa cincin tersebut memang memberikan dampak positif.
Secara tidak sadar, ketika menggunakan cincin tersebut kamu telah tersugesti menjadi lebih percaya diri dan mantap dalam bertindak. Kharisma pun muncul hingga orang pun benar-benar percaya padamu.
Placebo Effect dapat terjadi jika terdapat harapan yang besar pada sesuatu hal yang dipercaya dapat memberikan manfaat positif. Dalam berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa harapan dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa pikiran manusia berperan besar dalam terjadinya berbagai efek pada tubuh.
Contohnya ketika kamu percaya review suatu produk perawatan kecantikan dimana para influencer menyatakan bahwa produk tersebut dapat membuat wajah menjadi cerah. Karena harapan yang cukup tinggi, akhirnya kamu berusaha meyakinkan diri bahwa produk tersebut benar-benar efektif membuat wajah menjadi cerah. Kenyataannya produk tersebut tidak memberi pengaruh apapun pada wajahmu, namun persepsimu dalam memandang wajahmu berubah.
Kamu yang bahagia setelah menggunakan produk tersebut menjadi lebih percaya diri ketika berada di depan cermin, tersenyum dan bahagia. Sehingga wajahmu seolah telah benar-benar menjadi lebih cerah.
Di Indonesia kita sering menjumpai Placebo Effect dalam berbagai mitos dan hal yang berkaitan dengan hal mistis. Sebagian mempercayainya dan benar-benar dapat terjadi.
Beberapa teori berusaha menjelaskan efek Placebo Effect pada Mekanisme Fisiologis.
1. Beberapa masalah kesehatan dapat sembuh dengan sendirinya dan hanya membutuhkan istirahat untuk pemulihan dalam jangka waktu tertentu.
2. Sugesti yang tepat dapat meningkatkan motivasi seseorang dan merubah perilaku menjadi lebih baik, sehingga dapat selaras dengan harapan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
3. Mempengaruhi perubahan persepsi dan fokus seseorang pada hal-hal positif sesuai dengan sugesti yang diberikan.
4. Placebo Effect juga bekerja karena terjadinya pengurangan kecemasan dan tingkat stres yang dialami oleh seseorang akibat sugesti yang telah diterima dan dipercaya oleh otak.
Pengaruh Placebo Effect telah memunculkan berbagai hasil penelitian bahwa betapa pikiran dan otak kita dapat memicu perubahan fisiologis pada tubuh kita.
Tubuh kita merespon setiap sugesti. Sehingga apabila kita mempercayainya maka setiap organ tubuh akan mengikuti sugesti tersebut sebagai bentuk adaptasi. Jika sugesti buruk yang terjadi, maka tubuh akan menerima respon sebagai ancaman, sehingga muncul berbagai rasa tidak nyaman.
Namun bila sugesti baik yang diberikan maka tubuh akan merespon dengan rasa nyaman dan bahagia.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu akan membiarkan sugesti buruk memasuki alam bawah sadarmu?