Law of attraction telah ditemukan dalam berbagai penemuan kuno. Meskipun tidak terdapat informasi waktu pasti mulai kapan konsep ini ditemukan, tapi konsep law of attraction pernah disebut dalam tulisan-tulisan Buddha.
Salah satu tulisan Budha ada yang berbunyi
“Semua yang kita miliki adalah hasil dari apa yang kita pikirkan”.
Konsep law of attraction juga disebut berasal dari konsep ‘karma’, kepercayaan sebab akibat yang populer di masyarakat.
Law of Attraction atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Hukum Tarik Menarik adalah hukum di mana ketika pikiran manusia menginginkan atau tidak menginginkan sesuatu, maka alam semesta akan menangkap energi tersebut dan mewujudkannya.
Jika kita memikirkan hal-hal baik, maka hal-hal baik tersebut akan terjadi pada kita. Sebaliknya, jika kita terus memikirkan hal-hal yang buruk, maka hal buruk tersebut lah yang akan terjadi.
Konsep Law of Attraction di masa kini dipopulerkan oleh Michael J. Losier dan Rhonda Byrne. Mereka mengungkapkan bahwa manusia merupakan pencipta masa depannya sendiri melalui kekuatan pikiran dan perasaannya.
Law of Attraction merupakan gaya metafisik yang cara kerjanya mirip dengan gaya gravitasi. Layaknya gaya tarik gravitasi, law of attraction menjadi kekuatan magnet antara impian dan tindakan yang harus kita lakukan untuk mewujudkannya.
Jika kita yakin mampu mencapai apa yang kita harapkan, maka kita akan terpacu untuk mewujudkan harapan tersebut. Namun, jika pikiran kita merasa tidak mampu, maka tidak akan ada dorongan diri untuk bertindak melakukan sesuatu.
Seorang Psikolog yaitu Carol Dweck menemukan bahwa seseorang yang memiliki pola pikir yang maju, yaitu percaya pada kemampuannya sendiri untuk berubah dan mau mempelajari hal-hal baru memiliki kemungkinan besar mencapai nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki pola pikir sebaliknya.
Rhonda Byrne dalam bukunya “The Secret”, mengungkapkan bahwa bila kita meyakini sesuatu itu sangat mudah dilakukan, maka segalanya akan benar-benar mudah. Sebaiknya bila kita memiliki sesuatu hal itu sulit, maka itu akan menjadi sulit. Hal ini berkaitan dengan pikiran kita dan apa yang kita yakini.
Sayangnya, banyak orang lebih suka memikirkan hal negatif. Pola pikir negatif ini menahan kita untuk maju, menjadi keraguan, ketakutan dan bahkan menghalangi berbagai kesempatan besar yang mungkin bisa kita raih.
Pikiran dapat menciptakan kehidupan seperti yang inginkan, tetapi juga dapat menyiksa kita dengan segala hal negatif. Ketika kita sangat fokus pada sesuatu, kita justru dapat menarik hal negatif di sekitar hal itu. Sebaliknya, jika kita berfokus pada hal baik dan pasrah, maka akan menarik hal-hal baik ke dalam kehidupan kita.
Ketika kita berserah, tidak berarti bahwa kita tidak melakukan apa-apa atau tidak berjuang. Kita membiarkan energi yang lebih besar dari diri kita, bekerja dan mengalir sendiri. Melampaui pikiran, keyakinan, penilaian dan seluruh hal negatif yang membatasi, dan membiarkan Semesta menunjukkan jalannya. Ketika kita bisa membiarkan Semesta bekerja, kita bisa berhenti melawan dan berjuang lebih sedikit.
“Everything is within your power, and your power is within you.”
“Semuanya ada dalam kekuatan Anda, dan kekuatanmu ada di dalam dirimu.” — Janice Trachtman
Byrne menjelaskan bahwa terdapat tiga proses terjadinya Law of Attraction. Proses tersebut yaitu:
Kita perlu mengetahui dan menentukan dengan jelas apa yang benar-benar kita inginkan. Hal ini menyatakan bahwa semesta menerima permintaan tersebut.
Berkeyakinan penuh dengan apa yang kita inginkan dan percaya bahwa hal itu akan dapat kita capai. Semakin kita teguh atas keyakinannya tersebut, maka respon semesta akan semakin kuat.
Menerima kejadian-kejadian yang kita alami dalam penyelarasan perasaan dan keinginan. Sehingga semesta mengarahkan lingkungan dan kondisi menuju hal yang kita inginkan.
Kita dapat menerapkan konsep Law of attraction ke semua bidang kehidupan kita, termasuk dalam pendidikan, keuangan, pekerjaan, kesehatan, keluarga, asmara hingga hubungan dengan orang lain.
Dengan bersyukur kita melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Melihat setiap hal kecil sebagai berkah yang membawa kebaikan. Dengan bersyukur kita akan lebih bahagia, bersemangat dan berpikir positif, sehingga dapat menarik hal-hal baik ke dalam hidup kita.
Menerima hal baik pasti mudah, namun menerima hal buruk merupakan tantangan sendiri. Namun, jika ingin menerapkan Law of Attraction, maka kita harus dapat melihat segala hal dari sisi baiknya. Percaya bahwa hal ini adalah takdir yang harus kita lalui dan tetap berprasangka baik.
Selalu berpikir positif dalam setiap hal. Bukan hanya pikiran, tetapi juga perkataan. Misalnya kamu ingin menang suatu lomba. Maka selalu berkata pada diri bahwa “Aku akan menang”. Bukan “Aku tidak akan kalah”. Meskipun artinya sama, namun efeknya akan sangat berbeda.
Menuliskan harapan dan keinginan untuk semakin memantapkan jiwa. Tulisan ini juga dapat sebagai pengingat yang dapat terus diresapi. Kamu dapat meletakkan tulisan ini di lokasi yang terus dapat kamu lihat setiap hari, sebagai penyemangat.
Harapan dapat lebih mudah ditangkap pikiran bila divisualisasikan. Contohnya bila kamu ingin memiliki mobil impian. Kamu bisa memasang gambar mobil impianmu itu tepat di depan tempat tidurmu. Sehingga masuk dalam alam bawah sadar setiap kamu pandangi sebelum tidur.
Terus menyebutkan dengan mantap bahwa kamu menginginkannya. Sehingga lingkunganmu juga akan mengarahkanmu ke hal yang kamu inginkan.
Contohnya bila kamu sangat menginginkan melanjutkan pendidikan di jurusan Hukum. Lalu kamu sering menyebutkannya. Maka orang di sekitarmu bisa saja membantumu mencapai apa yang kamu inginkan. Teman yang juga ingin kuliah di jurusan Hukum akan lebih akrab denganmu, dapat saling bertukar informasi atau berdiskusi. Orang yang sudah bekerja di bidang itu juga mungkin akan membantumu masukan dan bimbingan.
Yakinkan diri bahwa keinginanmu pasti tercapai, sehingga pikiranmu akan berfokus pada cara-cara untuk mencapainya. Kamu dapat membuat langkah-langkah kecil, target-target jangka pendek atau mendekatkan diri pada lingkungan yang akan mendukungmu menuju impianmu.
Bertindaklah selaras dengan target harapan yang kamu inginkan. Contohnya bila kamu sangat menginginkan bisa menjadi model. Maka kamu harus selalu tampil modis, menjaga berat badan, merawat kulit dan rambut.