Scrum adalah sebuah kerangka kerja (framework) populer dalam manajemen proyek berbasis agile. Sebagian besar proyek berbasis agile menggunakan Scrum, dengan sebagian besar di antaranya memadukan Scrum dengan pendekatan lain seperti Extreme Programming (XP) dan Kanban. Ada beberapa alasan mengapa Scrum sering dipilih:
1. **Adaptabilitas**: Proyek/produk yang dikembangkan dengan Scrum memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan.
2. **Transparansi**: Proses pengerjaan tugas dapat dilihat oleh siapa pun melalui Scrum board, burn down chart, dan lainnya.
3. **Continuous Feedback**: Scrum memungkinkan adanya umpan balik yang terus menerus melalui daily standups, Sprint Review, dan Retrospective.
4. **Continuous Improvement**: Pengembangan dilakukan secara iteratif menggunakan sprint, sesuai kebutuhan bisnis yang didasarkan dari product backlog.
5. **Continuous Delivery of Value**: Setiap akhir sprint menghasilkan increment yang memberikan nilai kepada pengguna, karena didasarkan pada prioritas product backlog.
6. **Sustainable Pace**: Scrum dirancang untuk memungkinkan kerja yang efisien tanpa memberatkan tim.
7. **Each Delivery of High Value**: Product backlog diurutkan berdasarkan prioritas untuk memberikan nilai terbaik pada setiap iterasi.
8. **Efficient Development Process**: Scrum memiliki batas waktu dari meeting dan meminimalkan pekerjaan yang tidak perlu.
9. **Motivasi**: Proses evaluasi yang terus menerus dapat meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
10. **Faster Problem Resolution**: Tim yang berkolaborasi dapat menyelesaikan masalah lebih cepat.
11. **Effective Deliverables**: Prioritisasi backlog dan review yang dilakukan secara teratur memastikan hasil yang efektif.
12. **Customer Centric**: Scrum menekankan nilai bisnis dan pendekatan kolaboratif.
13. **High Trust Environment**: Aktivitas seperti Retrospective & Daily Standups meningkatkan kepercayaan dalam tim.
14. **Collective Ownership**: Tim proyek berbagi kepemilikan dalam menyelesaikan user story.
15. **High Velocity**: Kolaborasi tim cross-functional memaksimalkan potensi.
16. **Innovative Environment**: Scrum menyediakan retrospektif dan review untuk pembelajaran dan adaptasi, menciptakan lingkungan yang inovatif.
Tentunya, pemahaman terhadap istilah-istilah dalam Scrum juga penting. Beberapa istilah yang perlu dipahami antara lain Sprint, Sprint Planning, Sprint Retrospective, Sprint Review, Daily Standup, Product Backlog, Sprint Backlog, User Story, Velocity, Tech Debt, Product Owner, Scrum Master, dan Development Team. Dengan memahami baik konsep-konsep ini, tim dapat menjalankan Scrum secara efektif dan mengoptimalkan nilai yang dihasilkan.