Jadi Antitesis FOMO dan YOLO, Apa Itu YONO?
Last Update:

2025-05-09 13:06:10

Di tengah dunia yang serba cepat dan instan, banyak orang yang terjebak dalam dua fenomena gaya hidup yakni FOMO dan YOLO. Kini, muncul istilah YONO yang dianggap menjadi semacam antitesis dari gaya hidup FOMO dan YOLO.

Apa Itu FOMO?
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Gaya hidup FOMO mendorong individu untuk selalu mengikuti tren terbaru yang mengakibatkan keputusan impulsif dan konsumsi berlebihan.

FOMO ditandai dengan kecemasan atau ketakutan yang dialami seseorang ketika merasa ketinggalan tren maupun kegiatan sosial yang dianggap menarik. Hal inilah yang mendorong seseorang untuk selalu update dengan berbagai tren terkini.

Apa Itu YOLO?
YOLO merupakan singkatan dari You Only Live Once. Gaya hidup YOLO mendorong seseorang untuk menjalani hidup dengan sering kali mengabaikan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil.

PELAJARI LEBIH


Filosofi dari gaya hidup YOLO menganggap hidup hanya sekali. Seseorang yang menganut gaya hidup ini akan terdorong untuk mengambil setiap kesempatan dan terkadang mengabaikan konsekuensi jangka panjang dari keputusan itu.

Apa Itu YONO?
Sementara itu, YONO adalah singkatan dari You Only Need One. Gaya hidup YONO dinilai sebagai alternatif yang lebih bijaksana untuk mengelola kebutuhan dan keinginan dengan lebih terarah.

Belum diketahui secara jelas siapa yang mencetuskan atau mempopulerkan istilah YONO. Meski begitu, prinsip ini mengajak individu untuk fokus pada apa yang benar-benar diperlukan dalam hidup.

Gaya hidup YONO juga mengajak seseorang untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan memilih dengan bijak barang atau pengalaman agar mendapat manfaat maksimal. Orang berprinsip YONO dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mengurangi dampak negatif dari FOMO dan YOLO.

Manfaat Prinsip YONO
Lebih Hemat
Salah satu manfaat dari prinsip YONO adalah kemampuan untuk berhemat. Dengan berfokus pada kebutuhan yang penting, seseorang dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu sehingga bisa menabung atau investasi.

Kualitas Hidup Jadi Lebih Baik
Dengan menghargai apa yang dimiliki dan berfokus pada kebutuhan yang lebih mendasar, kualitas hidup bisa meningkat. YONO mendorong orang untuk menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan dan kepuasan dari hal-hal yang bernilai.

Konsumsi Lebih Terarah
Prinsip YONO juga mengajak seseorang untuk lebih selektif dalam pengeluaran. Dengan mempertimbangkan manfaat dari setiap pembelian, individu dapat memastikan bahwa setiap barang yang dibeli benar-benar memberikan nilai tambah.

Menerapkan Gaya Hidup YONO
Fokus pada Kebutuhan Utama
Penting untuk memprioritaskan kebutuhan yang lebih mendasar daripada keinginan sementara. Ini membantu menghindari keputusan impulsif yang dapat mengganggu kestabilan finansial.

Siapkan Tujuan Jangka Panjang
Menetapkan tujuan jangka panjang bisa menjadi panduan dalam membuat keputusan keuangan. Ini membantu individu untuk tidak terjebak pada godaan jangka pendek yang mungkin merugikan di kemudian hari.

Tinjau Ulang Keputusan
Rutin mengevaluasi keputusan yang telah diambil dapat membantu menyempurnakan strategi untuk pengeluaran di masa depan. Hal ini juga memungkinkan individu untuk belajar dari pengalaman dan membuat keputusan yang lebih baik.

Hindari Lingkaran FOMO
Sadari bahwa tidak semua tren atau kegiatan perlu diikuti. Dengan memahami bahwa FOMO tidak selalu mencerminkan kebutuhan sebenarnya, individu dapat lebih tenang dalam membuat pilihan.

Terima Konsekuensi dari YOLO
Meskipun hidup hanya sekali, penting untuk mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan. Mengadopsi sikap bijaksana akan membantu menghindari penyesalan di masa depan.

Prinsip YONO menawarkan jalan tengah yang seimbang antara FOMO dan YOLO, sehingga memungkinkan individu untuk menjalani hidup dengan lebih terarah, hemat, dan bermakna. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi konsumsi yang tidak perlu, dan meraih tujuan jangka panjang yang lebih berarti.