Setiap tanggal 5 April, dunia memperingati Hari Hati Nurani Internasional—hari yang mengajak kita untuk berhenti sejenak, mendengar suara hati, dan bertanya: “Apakah aku sudah hidup dengan cinta dan kejujuran hari ini?”

Awal Mula dan Tujuan

Hari ini ditetapkan oleh PBB pada tahun 2019, atas inisiatif Kerajaan Bahrain, dengan keyakinan bahwa hati nurani adalah fondasi moral manusia. Resolusi resmi menyebut bahwa penting bagi dunia untuk kembali menjadikan hati nurani sebagai pedoman utama dalam menciptakan perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial.

Tema 2025: Cinta dan Hati Nurani

Tahun ini, tema yang diangkat adalah "Mempromosikan Budaya Perdamaian dengan Cinta dan Hati Nurani". Di tengah dunia yang masih diwarnai konflik, krisis lingkungan, dan ketimpangan, tema ini mengajak semua orang untuk berbuat dari hati—baik dalam hubungan antarindividu maupun dalam pengambilan keputusan besar.

Hati nurani bukan hanya soal merasa benar atau salah, tetapi tentang berani memilih yang benar dengan kasih sayang sebagai landasan.

Kegiatan peringatan hati nurani internasional

Di tahun 2025, berbagai kegiatan digelar secara global:

• Di Markas PBB Wina, para pemimpin dunia membunyikan Lonceng Cinta dan Perdamaian sebagai simbol refleksi bersama.

• Di Jenewa, lebih dari 250 peserta dari berbagai organisasi dan kepercayaan berdiskusi tentang bagaimana perdamaian sejati dimulai dari dalam diri.

• Komunitas lokal mengadakan meditasi bersama, kampanye media sosial, dan ruang dialog yang mengangkat pentingnya hati nurani dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui peringatan ini, dunia diajak untuk membangun budaya baru: budaya cinta, empati, dan ketulusan. Saat orang bertindak dari nurani—bukan ego atau ambisi—maka keadilan, kepercayaan, dan perdamaian bisa tumbuh alami.

Hari Hati Nurani Internasional 2025 bukan hanya seremoni, tetapi panggilan hati. Sebuah momen bersama untuk kembali menyentuh nilai-nilai terdalam sebagai manusia, dan menjadikannya arah hidup—dengan cinta.