Intermittent fasting (IF) dapat memberikan manfaat bagi wanita, seperti penurunan berat badan, peningkatan sensitivitas insulin, dan pengurangan peradangan. Namun, wanita perlu berhati-hati karena IF dapat memengaruhi hormon, terutama bagi mereka yang berada dalam usia subur atau pra-menopause.
Pengaruh pada Hormon
Puasa yang terlalu ketat dapat menurunkan kadar hormon estrogen dan progesteron, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Tubuh wanita lebih sensitif terhadap perubahan pola makan karena hormon reproduksi yang kompleks.
Pendekatan yang Disarankan
Metode 14:10 atau 16:8: Puasa selama 14-16 jam dan makan dalam jendela waktu 8-10 jam dianggap lebih aman untuk wanita.
Hindari puasa penuh (24 jam atau lebih) secara rutin, terutama jika Anda merasa lelah atau mengalami gangguan siklus menstruasi.
Dengarkan Tubuh Anda
Jika Anda merasa lelah, mudah marah, atau siklus menstruasi terganggu, pertimbangkan untuk mengurangi durasi puasa atau menghentikannya sementara.
Fokus pada Nutrisi
Pastikan makanan yang dikonsumsi selama jendela makan kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak sehat, dan serat. Hindari makanan olahan atau tinggi gula.
Konsultasi dengan Ahli
Sebelum memulai IF, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Membantu mengatur berat badan.
Meningkatkan kesehatan metabolik.
Mendukung kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap tubuh berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain. Jika Anda ingin mencoba IF, lakukan secara bertahap dan perhatikan respons tubuh Anda.