Peringatan Magha Puja
Teacher

DITA LORENZA

Last Update:

2025-02-17 15:24:24

Hari Raya Magha Puja (Pali: Māgha Pūjā) dirayakan untuk memperingati 4 peristiwa langka yang terjadi dalam sehari di Vihara Veluvana (Hutan Bambu), di dekat Rājagaha pada hari purnama di bulan Magha (bulan ke-11 penanggalan India Kuno) di masa kehidupan Buddha (diperkirakan tahun 587 SM).

Peristiwa utama yang terjadi saat Hari Magha Puja adalah:
1. Berkumpulnya 1.250 bhikkhu untuk mengunjungi Sri Buddha tanpa diundang di Vihara Veluvana.
2. Para bhikkhu tersebut adalah para siswa Sri Buddha yang ditahbiskan sendiri oleh Sri Buddha.
3. Para bhikkhu tersebut adalah para Arahant (orang yang telah mencapai tingkat kesempurnaan batin tertinggi) dengan memiliki Pengetahuan Lanjut Beruas Enam (chalabhiññā). |
4. Peristiwa tersebut terjadi pada hari yang sama pada saat munculnya fenomena bulan purnama di malam hari. Pada kesempatan tersebut Buddha membabarkan Nasihat Menuju Pembebasan  (Ovāda Pāṭimokkha yang isinya merupakan prinsip-prinsip ajaran para Buddha.

Hari Raya Magha Puja menjadi penting untuk diperingati bukan hanya karena peristiwa-peristiwa langka dan bersejarah yang membentuknya. Hari Raya Magha Puja menjadi penting karena pesan yang disampaikan oleh Sri Buddha saat 4 peristiwa langka itu terjadi, yaitu Nasihat Menuju Pembebasan (Ovāda Pāṭimokkha) yang isinya sebagai berikut:
“Tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan dan membersihkan batin; inilah Ajaran Para Buddha.

“Kesabaran adalah praktek bertapa yang paling tinggi. “Nibbana adalah tertinggi”‘ begitulah sabda Para Buddha. Dia yang masih menyakiti orang lain sesungguhnya bukanlah seorang pertapa (samana).” “Tidak menghina, tidak menyakiti, dapat mengendalikan diri sesuai dengan peraturan, memiliki sikap madya dalam hal makan, berdiam di tempat yang sunyi serta giat mengembangkan batin nan luhur; Inilah Ajaran Para Buddha.“ Itulah inti sari ajaran Agama Buddha yang perlu diingat, direnungan dan dipraktikkan oleh segenap umat Buddhis karena akan membawa pada pembebasan diri dari dukkha (keluh kesah/penderitaan).

Pesan Sang Buddha dalam Ovadapatimokkha adalah ditujukan kepada semua umat Buddha di 31 Alam Kehidupan. Perlu ada tekad yang kuat untuk menjalankan Buddha Dhamma demi perkembangan batin.