Bagi seseorang yang menyukai atau punya hobi memelihara ikan hias, memiliki kolam ikan sendiri di rumah bisa jadi merupakan salah satu impian terbesar. Meskipun terkesan biasa saja dan lebih ditujukan untuk kesenangan atau kepuasan pribadi, hobi ini ternyata punya manfaat tidak terduga.
Serangkaian penelitian sudah menemukan bahwa memelihara dan merawat ikan hias mampu menurunkan tingkat stres. Lebih menarik lagi, rutin merawat ikan hias juga bisa meningkatkan fokus, konsentrasi, dan kreativitas orang yang melakukannya.
Bahkan, ada riset yang menemukan bahwa suasana tenang dan alami dari kehadiran kolam ikan juga bisa meningkatkan kualitas tidur dari orang yang sebelumnya mengalami susah tidur atau insomnia.
Menarik sekali, bukan? Bunyi gemericik air mancur, tanaman air yang menghiasi sekeliling kolam ikan, dan tentunya para ikan hias yang berenang mengitari kolam memang memberikan kesenangan tersendiri bagi pemiliknya. Begitu juga dengan tampilan dan suasana halaman rumah yang semakin asri dan sejuk.
Membangun kolam ikan memang membutuhkan lahan yang besar serta proses yang cukup panjang dalam perencanaan dan pembangunan. Namun, bagian yang paling sulit bukan dalam pembangunannya, melainkan perawatannya.
Membutuhkan komitmen dari diri sendiri untuk menjaga kebersihan dan tampilan kolam ikan. Banyak langkah yang perlu dilakukan dalam menjaga kondisi kolam ikan untuk mempertahankan habitat yang sehat bagi ikan yang dipelihara supaya panjang umur.
Untuk membantu Anda menavigasi metode perawatan kolam ikan yang efektif dan tidak merepotkan, Dekoruma sudah mengumpulkan lima langkah utama dalam merawat kolam ikan. Dengan begitu, merawat kolam dan ikan-ikan di dalamnya akan menjadi aktivitas yang tetap menyenangkan.
Air kolam yang keruh, penuh lumut, dan kotoran akan menghambat sirkulasi udara di dalam kolam dan berpengaruh pada kesehatan ikan dan tanaman hias yang berada di kolam ikan. Bukan tidak mungkin ikan hias akan mati bila dibiarkan begitu saja.
Idealnya, menguras dan membersihkan kolam ikan secara menyeluruh perlu dilakukan seminggu sekali. Namun, jarak setiap dua minggu atau satu bulan sekali masih masuk akal bila Anda melakukannya sendiri tanpa bantuan.
Kerusakan dari salah satu atau semua alat ini akan memberikan efek domino. Mesin pompa dan air mancur yang rusak akan membuat hilangnya pasokan oksigen untuk ikan dan tanaman yang hidup di kolam.
Kemudian, filter yang rusak tidak mampu menyaring kotoran dari kolam yang membuat habitat ikan semakin tidak layak ditinggali dan membuat mereka mati. Maka dari itu, pastikan semua komponen berfungsi dengan baik.
Namun, perlu diperhatikan agar pelet yang dilempar ke kolam jumlahnya tidak berlebihan. Ini karena pelet ikan yang tidak termakan akan jatuh ke dasar kolam setelah beberapa menit.
Bukan hanya menambah kotoran yang harus dibersihkan, bila dibiarkan begitu saja, sisa pelet ikan ini akan membusuk, dan apabila bercampur dengan kotoran ikan akan membentuk zat beracun bagi ikan seperti ammonia.
Jumlah ikan optimal di dalam kolam ikan sendiri bergantung pada luas, kedalaman, dan volume air kolam. Ikan yang terlalu banyak dan padat berpotensi menghasilkan kotoran dan limbah yang lebih banyak daripada yang bisa ditampung kolam ikan.
Selain menambah beban ketika membersihkan kolam ikan secara rutin, kotoran yang terlalu banyak juga bisa berbahaya atau beracun bagi ikan-ikan yang menghuni kolam.
Tanaman air yang tumbuh subur seperti teratai, eceng gondok, atau selada air bisa berperan menjadi pembersih alami kolam ikan. Kehadiran tanaman juga bisa membuat habitat ikan menjadi lebih sehat dan alami. Nutrisi bagi ikan pun terjaga dari tanaman-tanaman ini.
Sirkulasi udara dan oksigen yang optimal juga menjaga suhu kolam ikan tetap relatif rendah dan bermanfaat bagi kesehatan ikan-ikan di dalamnya.
Seperti yang dikatakan di awal, merawat kolam ikan membutuhkan komitmen, kesabaran, dan ketelatenan sebagai modal utama. Kolam ikan yang kebersihannya terjaga akan menghasilkan kolam ikan yang sehat dan punya tampilan yang segar dan indah.