bersikap baik kepada orang lain dapat memperpanjang umur
Last Update:

2025-01-14 09:22:18

Menurut buku "The Biology of Kindness: Six Daily Choices for Health, Well-Being, and Longevity" karya ahli biologi Harvard, Immaculata De Vivo, dan naturalis Daniel Lumera, perilaku prososial seperti kebaikan, kepedulian, dan empati dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta membuka jalan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan panjang umur.

Secara ilmiah, sikap baik mempengaruhi telomer, struktur DNA di ujung kromosom yang melindungi materi genetik sel.

Telomer yang lebih panjang dikaitkan dengan umur panjang, sedangkan telomer yang lebih pendek berhubungan dengan harapan hidup yang lebih pendek.

Stres dianggap sebagai salah satu faktor yang mempercepat pemendekan telomer.

Namun, kebiasaan baik seperti olahraga ringan, diet sehat, tidur teratur, meditasi, dan kebaikan dapat membantu melindungi telomer dan memperlambat proses penuaan sel.

Selain itu, hubungan sosial yang baik juga berkontribusi pada kesehatan telomer.

Individu dengan ikatan sosial yang kuat memiliki risiko lebih rendah mengalami kematian dini.

Meditasi penuh kasih atau Loving Kindness Meditation (LKM) juga terbukti dapat melindungi telomer.

Sebuah penelitian di Harvard Medical School pada 2013 menemukan bahwa mereka yang mempraktikkan meditasi penuh kasih selama empat tahun memiliki telomer lebih panjang dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan meditasi.

Secara keseluruhan, bersikap baik kepada orang lain tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan dan umur panjang kita sendiri.