Salah satu tujuan hidup manusia adalah mendapat kebahagiaan. Kebahagiaan dapat bersifat batin maupun jasmani. Untuk mencukupi kebutuhan hidup agar bahagia, manusia dituntut untuk bekerja. Rutinitas bekerja dapat menjadi pemicu munculnya stres dan membuat kehilangan fokus. Ketika pada bagian ini, manusia membutuhkan waktu pemulihan atau istirahat agar segar kembali. Beberapa orang melakukan relaksasi dengan meditasi yang bisa memberikan manfaat bagi tubuh dan kesehatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Istilah lain yang memiliki arti dan corak yang sama dengan meditasi adalah samadhi yang berarti pemusatan pikiran pada suatu objek. Jadi meditasi atau samadhi adalah pemusatan pikiran pada satu obyek untuk mencapai sesuatu yaitu kebajikan.
Dalam agama Buddha, dikenal empat macam posisi meditasi, yaitu: duduk, berdiri, berjalan, dan berbaring. Posisi duduk adalah posisi yang paling banyak dilakukan oleh para praktisi, karena pada saat meditasi duduk, panca indera berkurang aktifitasnya sehingga membantu menumbuhkan konsentrasi. Lain halnya dengan meditasi berjalan yang masih menggunakan mata untuk melihat.
Dalam Anggutara Nikaya 5.29: Caṅkama Sutta, dijelaskan bahwa salah satu cara meditasi yang dicontohkan oleh Buddha adalah meditasi berjalan. Terdapat lima manfaat melakukan meditasi berjalan, yaitu: 1) seseorang menjadi mampu melakukan perjalanan; 2) ia menjadi mampu berusaha; 3) ia menjadi sehat; 4) apa yang ia makan, minum, konsumsi, dan kecap dapat dicerna dengan baik; dan 5) konsentrasi yang dicapai melalui meditasi berjalan bertahan lama.
Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan meditasi adalah tempat yang sunyi dan tenang, bebas dari gangguan orang atau hewan untuk dapat menumbuhkan konsentrasi. Pada tahap belajar meditasi awal, hendaknya orang berlatih di tempat yang sama agar merasa nyaman. Apabila seseorang telah mahir atau terbiasa bermeditasi, maka akan dapat melalukan meditasi dengan mudah, bahkan di tempat yang tidak biasa, seperti: kantor, pasar, kebun, hutan, goa, kuburan, maupun tempat yang ramai.