Prinsip Manajemen Konflik
Last Update:

2024-01-12 16:17:45

Konflik di dunia kerja adalah hal yang wajar terjadi. Perbedaan pandangan dalam melihat suatu situasi saja bisa menyebabkan konflik. Akan tetapi, terjadinya konflik belum tentu merupakan hal yang buruk. Adanya konflik dapat membuat kita berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik, selama kita mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang baik.

Manajemen konflik adalah proses yang digunakan untuk mengatasi dan mengatur konflik yang terjadi. Manajemen konflik membantu untuk para pihak yang berkonflik agar terhindar dari perpecahan, permusuhan, atau persaingan yang tidak sehat, serta mempengaruhi produktivitas.

Nah apa saja prinsip-prinsip manajemen konflik? Penyelesaian konflik memang tidak mudah, namun dengan kemauan untuk mendengar dan menghormati orang lain, pemahaman akan situasi dan konflik yang terjadi akan lebih menyeluruh

  1. Menghormati  sudut pandang/ perspektif orang lain. Situasi yang sama bisa ditanggapi dengan berbeda oleh orang lain. Perbedaan opini ini yang tidak jarang mengarah pada konflik. Oleh karena itu, terbukalah dan berusahalah untuk memahami sudut pandang orang lain terlebih dahulu. Ingat, mendengar orang lain  untuk memahami bukan untuk merespon
  2. Ajukan pertanyaan yang bertujuan. Mendengar untuk memahami membuat kita untuk memahami apa yang dimaksud oleh lawan bicara. Pikirkan juga pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali masalah tersebut untuk menyelesaikannya bersama.
  3. Bekerja sama. Setelah berusaha mendengar dan bertanya untuk meningkatkan pemahaman, cobalah ajak lawan bicara untuk menyelesaikan masalah bersama sebagai partner dan bukan musuh.
  4. Terbuka terhadap alternatif pilihan. Memahami masing-masing perspektif belum cukup efektif untuk menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, keterbukaan terhadap solusi seperti mengkombinasikan solusi dapat menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
  5. Memahami suasana percakapan. Ini adalah prinsip kritikal. Kita perlu 'break' sejenak untuk berpikir dan menenangkan suasana yang 'memanas' sebelum kembali berdiskusi untuk menyelesaikan konflik