Agility - Mempromosikan metode agile dengan cara bekerja sama dengan tim kecil yang sering melakukan deployment
Flexible Scaling - Ketika microservices mencapa load maksimal, maka instances baru dari service tersebut dapat dibuat bersamaan dengan klusternya agar membantu tekanan yang ada. Dengan itu, maka akan menjadi multi-tenanant dan stateless dengan customer yang lebih tersebar pada beberapa instance. Dengan begitu juga, hal ini membuat sistem kita bisa men-support instances dengan size yang lebih besar.
Continuous Deployment - Cycle untuk release akan lebih sering dan cepat. Dari yang sebelumnya update seminggu sekali, bisa menjadi 2/3 kali sehari
Highly maintainable and testable - Dapat bereksperimen dengan fitur-fitur baru dan roll back ketika fiturnya tidak berfungsi dengan baik. Ini akan mempermudah pembaharuan code dan akselerasi dari waktu ke market untuk fitur-fitur baru. Tambahan, ini juga memudahkan untuk mengisolasi dan memperbaiki masalah dan bugs pada service individu.
Independently Deployable - Dikarenakan microservices adalah unit-unit individu, ini memungkinkan untuk mempercepat serta memudahkan juga di deployment fitur-fitur individu.
Technology flexibility - Arsitektur mikroservis mengijinkan setiap tim untuk memiliki kebebasan untuk memilih tools yang mereka inginkan.
High Reliability - Dapat melakukan perubahan jadwal deploy untuk spesifik service, tanpa adanya ancaman untuk menghentikan / merusak seluruh aplikasi.
Happier teams - Tim akan bekerja sama dengan lebih gembira karna lebih bebas kerjanya, dapat menggunakan teknologi yang lebih beragam dan bisa deploy kapanpun tanpa harus menunggu request di approved.