Dopamine Detox: Kendalikan Dirimu Dari Segala Kecanduan
Last Update:

2024-05-03 08:53:20

ARTI DOPAMINE

Dopamine merupakan hormon kebahagiaan, berupa zat kimia di dalam otak yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi emosi, rasa senang hingga rasa sakit yang bisa dirasakan seseorang.

Kadar Dopamine dapat meningkat saat seseorang mengalami sensasi yang menyenangkan. Sehingga dopamin bisa memicu seseorang mengulangi lagi hal yang ia lakukan untuk mendapatkan kesenangan yang sama hingga kecanduan. Contohnya seperti meminum minuman berkafein, bermain game, mengakses media sosial, berolahraga, bernyanyi hingga berdansa.

Jika kadar Dopamine menurun, saraf otak tidak mampu bekerja dengan efektif dalam mengirimkan sinyal. Sehingga aktivitas otak menjadi terganggu dalam mengatur berbagai fungsi kognitif dan motorik tubuh. Kekurangan atau kelebihan dopamin bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Kekurangan dopamine dapat menyebabkan berkurangnya keseimbangan motorik, konstipasi, kesulitan mencerna makanan, tidak bertenaga, tidak bergairah, cemas, tidak fokus, dan gejala depresi.

Sedangkan kelebihan kadar dopamine dapat menyebabkan perasaan mudah gelisah, kecemasan, susah tidur, mania, stres, energi berlebih, halusinasi, mual dan muntah dan depresi.

DOPAMINE DETOX

Detoksifikasi atau Detox dalam bahasa medis, dilakukan untuk membersihkan tubuh dari hal-hal yang memiliki sifat racun dan mengganggu kesehatan.

Sehingga Dopamine Detox dapat diartikan suatu cara untuk membersihkan diri dari kelebihan Dopamine, dengan tujuan untuk mereset sistem otak, agar otak tidak bergantung dengan hal-hal yang menyebabkan candu.

Tujuan dari Dopamine Detox adalah mengurangi kecanduan dengan mengubah kebiasaan buruk, agar menjadi lebih produktif.

Pada dasarnya, dopamine tidak dapat dihilangkan dari tubuh. Tetapi, kita dapat mengontrol kadar dopamine dengan cara menghentikan sejenak hiburan tidak sehat yang memiliki dopamine dengan kadar tinggi.

Kadar dopamine yang terlalu tinggi dapat mengurangi konsentrasi sehingga kita kehilangan fokus. Selain itu, kita menjadi lebih malas untuk melakukan kegiatan lain yang lebih berat karena hanya menghasilkan dopamine yang lebih sedikit, atau kurang menyenangkan.

Sebagai contoh, mana yang akan kalian pilih? Berolahraga atau bermain game? Bagi sebagian orang, bermain game akan menjadi pilihan yang lebih menggiurkan dibandingkan dengan olahraga.

Makan salad buah atau burger? Rata-rata orang akan menganggap burger lebih menggiurkan.

Kegiatan yang kalian anggap menyenangkan, akan memicu kalian untuk mengulanginya lagi dan lagi.

Masalahnya adalah ketika yang sangat kalian sukai adalah hal-hal yang kurang sehat dan tidak bermanfaat.

Sementara semakin lama kalian semakin menikmatinya, kalian akan terus menambah durasi kegiatan tersebut. Hingga kalian sudah tidak dapat mengontrol diri dan kecanduan.

Dengan melakukan dopamine detox, kita secara sadar mengontrol diri agar dapat menghentikan aktivitas negatif yang menyebabkan candu dan mengganti menjadi aktivitas yang lebih positif.

SIAPA YANG MEMBUTUHKAN DOPAMINE DETOX?

Orang yang membutuhkan dopamine detox adalah orang orang yang memiliki kecanduan mencari kesenangan dari hal negatif seperti makan berlebihan, menggunakan media sosial, memainkan game, berbelanja online, minum alkohol atau menonton video dewasa.

Beberapa dari kegiatan tersebut memang terlihat tidak negatif. Apa yang salah dengan makan enak, atau menggunakan media sosial? Namun jika dilakukan secara berlebihan, hal tersebut akan merusak tubuh, mengganggu konsentrasi dan menghabiskan waktu kita yang berharga.

Masalah utamanya, berbagai bisnis dan perusahaan berusaha mengembangkan produk-produk dan berbagai aplikasi, yang dapat memicu kadar dopamine tinggi pada penggunanya serta membuat mereka menjadi kecanduan.

Inilah salah satu alasan mengapa media sosial akan menyuguhkan feed berdasarkan algoritma yang sesuai minat kita sehingga kita akan semakin lama menggunakannya. Mereka akan menyajikan rekomendasi berdasarkan apa yang kita cari, kita klik, kita sukai atau kita komentari. Mereka paham bahwa apapun yang menjadi perhatian kita, akan membuat kita kembali menggunakannya.

Hal-hal yang viral dan disukai banyak orang juga akan terus muncul sebagai rekomendasi dan membuat pengguna media sosial mengikuti versi lain, atau bahkan ingin menikmati ke-viral-an dengan me-recreate postingan tersebut.

Begitu juga dengan bermain game. Akan selalu ada level baru untuk ditaklukkan, tantangan baru untuk diselesaikan, musuh baru, persenjataan baru dan terus ada pembaruan game agar selalu ada sensasi baru bagi penggunanya.

Dan semua pemicu dopamine tinggi tersebut dapat kita peroleh tanpa banyak usaha atau tenaga.

Bagaimana dengan kalian? Berapa banyak waktu yang kalian habiskan di depan layar smartphone kalian? Berapa banyak aktivitas penting yang kalian lewatkan karena kecanduan media sosial? Namun sebelumnya..

MENGAPA KITA MENJADI KECANDUAN?

Pada dasarnya setiap kita melakukan sesuatu hal yang menyenangkan, kita akan cenderung melakukannya lagi dan lagi untuk mendapatkan kesenangan yang sama.

Namun sayangnya, ketika kemudian kita melakukannya kembali, rasa senang itu akan berkurang. Maka kita akan butuh dosis yang lebih tinggi, waktu lebih banyak, tantangan yang lebih berat atau porsi lebih banyak untuk bisa merasakan kesenangan yang sama lagi.

Misalnya kalian senang melihat media sosial. Hari ini kalian menghabiskan waktu 30 menit di aplikasi tersebut. Keesokan hari ketika kalian menggunakan media sosial lagi selama 30 menit, akan terasa biasa dan kalian tidak lagi merasa senang seperti kemarin.

Kalian mungkin akan butuh melihat selama satu jam untuk merasa senang dan puas. Dan berikutnya kalian terus menambah durasi untuk mencapai tingkat kesenangan di level yang sama ketika kalian pertama kali menggunakan media sosial

MEMULAI DOPAMINE DETOX

Saat ingin mulai melakukan dopamine detox, seseorang harus menghindari hal-hal yang memicu dopamin dalam jangka waktu tertentu.

Namun, sesungguhnya dalam medis, manusia tidak akan pernah bisa benar-benar melakukan detoksifikasi dopamin. Hal ini disebabkan tubuh manusia secara alami memproduksi dopamin bahkan ketika tidak terkena rangsangan tertentu.

Selain itu banyak aktivitas yang sesungguhnya tetap menghasilkan dopamine, meskipun kita anggap biasa saja. Seperti tidur yang cukup, terkena sinar matahari, melihat tanaman atau pemandangan, membaca buku, bercanda, bertemu dengan orang yang kita sayangi. Semudah itu.

Sedangkan kekurangan dopamine juga berbahaya bagi kesehatan mental.

Sehingga istilah dopamine detox, sesungguhnya tidak benar-benar bertujuan untuk mengurangi dopamine, namun lebih mengarahkan agar dopamine dapat dihasilkan dengan cara yang lebih sehat, bermanfaat, tidak merusak kesehatan, tidak mengganggu produktivitas serta tidak membuat kita menjadi malas.

Hal-hal yang perlu kalian lakukan saat ingin melakukan Dopamine Detox:

Fokus pada Aktivitas Buruk yang Membuatmu kecanduan

Misalnya kalian ingin menghentikan diri dari kecanduan media sosial. Maka fokuslah pada satu kegiatan buruk itu, daripada menghalau diri dari banyak aktivitas negatif sekaligus.

Buatlah jadwal kegiatan sehari-hari

Rencana kegiatan harian dengan alokasi waktu yang tepat akan membuat kalian menjadi lebih teratur dan mulai dapat menyelesaikan hal-hal penting yang selama ini kalian hindari dan abaikan.

Isi waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat

seperti membaca buku, meditasi, berolahraga atau hobi yang selama ini kalian tinggalkan. Kalian juga bisa menghubungi teman untuk sekadar bersosialisasi.

Buatlah halangan untuk aktivitas yang membuat kecanduan

Misalnya kalian sangat senang menggunakan media sosial. Maka sembunyikan aplikasi media sosial dalam folder yang susah kalian lihat ketika kalian membuka handphone.

Hal ini menjadi pengingat bahwa kamu tidak boleh mengangkses untuk sementara waktu. Bila tidak berhasil, maka kamu bisa lakukan uninstall program atau aplikasi tersebut.

Buat batasan

Kamu bisa membuat batasan yang wajar untuk aktifitas yang memang tidak negatif. Seperti makan enak, bermain media sosial atau bermain game. Namun buat batasan yang jelas dan patuhi batasan yang telah kamu buat sendiri.