“Orang tua perlu menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini, agar anak bisa lebih memahami perasaan orang lain dan mampu menempatkan diri. Salah satu caranya yaitu membantu anak mengendalikan rasa emosinya, terutama emosi yang negatif.”
Namun, beberapa orang tua terkadang masih merasa bingung bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa empati pada anak. Padahal, sebenarnya hal ini tidak sulit, bahkan ibu dan ayah dapat menggunakan pola asuh anak yang sederhana untuk mengajari anak memiliki rasa empati.
Tips dan Cara Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak
Empati bukan menjadi suatu sifat yang bisa anak dapatkan sejak lahir. Sifat ini akan terlihat jika ayah dan ibu membantu menumbuhkan sifat ini pada anak sedini mungkin. Tentu saja, ini juga tidak lepas dari peran lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, rasa empati juga tidak serta merta langsung terbentuk pada diri anak setelah satu kali ibu dan ayah mengajarinya. Justru, perlu waktu yang bisa jadi tidak sebentar hingga rasa empati sepenuhnya muncul pada diri anak.
.Berikut beberapa tips yang dapat ibu coba lakukan:
Cara pertama adalah memenuhi semua kebutuhan emosi sang buah hati. Supaya anak bisa mengekspresikan dan merasakan empati pada orang lain, ibu dan ayah sudah pasti harus memenuhi semua kebutuhan emosinya lebih dulu.
Ini berarti, ibu dan ayah harus selalu memberikan dukungan emosi anak sebelum Si Kecil menyalurkan emosinya pada orang lain yang lebih membuatnya nyaman. Misalnya, ketika anak merasa sedih, ibu dapat menunjukkan rasa empati kepada anak. Salah satu caranya dengan memberikan pelukan.
Menumbuhkan rasa empati pada anak juga bisa ibu lakukan dengan mengajari anak bagaimana caranya mengontrol emosi yang negatif. Sebenarnya, wajar adanya jika anak menunjukkan emosi negatifnya. Namun, sebaiknya ia tidak menunjukkan emosi ini terus-menerus.
Ibu dapat mengajari bagaimana mengatasi munculnya emosi negatif anak dengan cara yang lebih positif. Secara tidak langsung, cara tersebut bisa membantu melahirkan sifat empati pada diri anak.
Sebaiknya, hindari memarahi atau meneriaki anak saat ia menunjukkan emosi negatif. Sebaliknya, berikan pemahaman bahwa hal tersebut tidak baik, dan tunjukkan bagaimana cara mengendalikan emosi tersebut dengan tepat.
Ibu dan ayah tentu saja tahu kalau anak merupakan peniru yang sangat ulung. Ini berarti, semua hal positif dan negatif yang anak tunjukkan sudah pasti tidak jauh dari bagaimana ibu dan ayah berperilaku.
Jadi, supaya anak bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa empati, ibu dan ayah juga perlu memastikan bahwa sudah menjadi teladan yang baik untuknya. Berikan contoh nyata bagaimana bertutur kata yang baik, bersikap sopan dan santun kepada orang lain dan makhluk hidup.
Tanyakan pada anak apa yang sedang ia rasakan dan mengapa ia melakukan hal negatif tersebut. Sebaliknya, ibu dan ayah bisa memberikan apresiasi yang tidak berlebihan ketika anak menunjukkan emosi positif pada orang lain.
Ketika anak sudah berusia 5 tahun, ibu dan ayah dapat mulai mengajaknya untuk lebih terlibat dalam berbagai aktivitas sosial. Misalnya, mengajak anak untuk mengemas barang-barang yang hendak ibu berikan pada orang yang membutuhkan.