1. Pengertian Dry Texting
Dry texting adalah gaya komunikasi lewat pesan teks yang terasa singkat, datar, dan tidak menunjukkan antusiasme.
Biasanya, ini membuat lawan bicara merasa:
Diabaikan
Tidak dihargai
Tidak nyambung saat ngobrol
Contoh Dry Text:
“Oke.”
“Hmm.”
“Iya.”
“Terserah.”
Bandingkan dengan:
“Oke banget, makasih ya udah infoin!”
“Wah, menarik juga sih, kamu gimana pendapatnya?”
2. Ciri-Ciri Dry Texting
Ciri-ciri Penjelasan
Pendek Jawabannya 1-2 kata saja
Tanpa ekspresi Tidak ada emoji, tanda seru, atau ekspresi emosi
Respons pasif Tidak menunjukkan minat untuk melanjutkan obrolan
Tidak membalas pertanyaan Cenderung menghindari elaborasi atau feedback balik
3. Dampak Dry Texting
Menurunkan kualitas komunikasi
Membuat orang lain merasa tidak dihargai
Merusak hubungan pribadi atau profesional
Menimbulkan salah paham
4. Penyebab Seseorang Melakukan Dry Texting
Lagi sibuk atau capek
Tidak tertarik pada topik/pembicara
Tidak nyaman berkomunikasi lewat teks
Kurang memahami etika komunikasi digital
5. Cara Menghindari Dry Texting
Tambahkan pertanyaan balik untuk menunjukkan minat
Gunakan emoji atau ekspresi positif (tapi sewajarnya)
Respon dengan empati dan antusiasme
Sesuaikan gaya bahasa dengan lawan bicara
Tips Komunikasi Digital yang Baik
Tunjukkan perhatian: “Gimana harimu hari ini?”
Hindari jawaban datar: Ganti “Oke” → “Oke, makasih ya udah bantuin!”
Gunakan emoji seperlunya : )
Aktif bertanya: “Menurut kamu gimana?”
Penutup
Dry texting bisa menjadi hambatan dalam komunikasi, apalagi di era digital saat banyak hubungan terjadi lewat chat. Dengan memahami dan menghindari dry texting, kita bisa menjadi komunikator yang lebih baik, menyenangkan, dan efektif.