Google Veo adalah model kecerdasan buatan (AI) generatif dari Google DeepMind yang mampu menghasilkan video realistis hanya dari perintah teks atau gambar. Versi terbarunya, Veo 3, diumumkan pada acara Google I/O 2025 dan membawa kemampuan baru dalam pembuatan video dengan kualitas sinematik dan audio yang sinkron, termasuk dialog dan efek suara.
Veo 3 adalah model AI generatif yang dapat membuat video berdurasi 8 detik dengan kualitas tinggi dari deskripsi teks atau gambar.
Dilengkapi dengan audio bawaan: menghasilkan dialog, musik, dan efek suara yang sesuai dengan visual.
Mampu memahami konteks sinematik seperti "pengambilan gambar udara" atau "suasana malam" untuk menciptakan hasil yang lebih hidup dan realistis .
Kualitas Video Tinggi: Mendukung resolusi hingga 4K.
Sinkronisasi Audio-Visual: Audio yang dihasilkan sesuai dengan gerakan dan suasana dalam video.
Pemrosesan Cepat: Mampu menghasilkan video dalam waktu kurang dari dua menit.
Kontrol Kreatif: Pengguna dapat menambahkan atau menghapus objek dalam video, seperti menambahkan karakter atau menghapus elemen yang tidak diinginkan .
Tersedia melalui aplikasi Gemini dan platform Google Cloud Vertex AI.
Memerlukan langganan Google AI Pro atau Ultra.
Saat ini, Veo 3 telah tersedia di 71 negara, namun belum termasuk Indonesia .
Pemahaman Ruang: Masih mengalami kesulitan dalam memahami perintah yang kompleks terkait ruang dan interaksi antar objek.
Mode Audio: Pengguna perlu mengaktifkan "Experiential Mode" secara manual untuk mendapatkan audio, yang kadang kualitasnya belum konsisten.
Antarmuka Pengguna: Beberapa pengguna melaporkan adanya gangguan dan elemen yang kurang intuitif dalam antarmuka pengguna .
Inovasi dalam Industri Film: Veo 3 berpotensi merevolusi proses pembuatan film dengan mempercepat dan menyederhanakan produksi.
Kekhawatiran Etis: Muncul kekhawatiran tentang potensi penggantian peran kreatif manusia dan penyebaran informasi yang menyesatkan melalui video yang sangat realistis .