Waspadai Makanan Ultra Proses: Ancaman Tersembunyi di Balik Rasa Lezat
Last Update:

2025-04-11 11:04:44

 

Di tengah kesibukan dan gaya hidup serba cepat, makanan siap saji dan instan menjadi pilihan banyak orang. Praktis, mudah didapat, dan rasanya yang menggugah selera membuat makanan jenis ini semakin populer di berbagai kalangan. Namun, di balik kepraktisan tersebut, para ahli kesehatan memperingatkan adanya bahaya tersembunyi yang tidak boleh diabaikan—khususnya risiko kanker yang bisa meningkat akibat konsumsi makanan ultra proses (ultra-processed foods).

Apa Itu Makanan Ultra Proses?

Makanan ultra proses merupakan jenis makanan yang mengalami banyak tahapan pengolahan industri dan biasanya mengandung berbagai zat tambahan, seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, perisa, dan bahan tambahan lainnya. Contoh makanan ultra proses antara lain:

  • Minuman ringan (soda dan minuman kemasan manis)

  • Roti kemasan yang tahan lama

  • Makanan beku siap saji (seperti nugget, sosis, dan pizza instan)

  • Sereal sarapan dengan tambahan gula

  • Camilan kemasan seperti keripik, biskuit, dan permen

Jenis makanan ini sering kali tidak hanya rendah nutrisi, tetapi juga tinggi kalori, garam, gula, dan lemak jenuh yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kini—berdasarkan studi terbaru—juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Hasil Studi yang Mengkhawatirkan

Dilansir dari artikel DetikEdu yang merujuk pada penelitian oleh Imperial College London, ditemukan bahwa konsumsi makanan ultra proses secara signifikan berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker. Penelitian ini menggunakan data dari lebih dari 200.000 orang dewasa di Inggris, yang diikuti selama 10 tahun melalui UK Biobank.

Dalam penelitian tersebut, setiap peningkatan 10% konsumsi makanan ultra proses dikaitkan dengan:

  • Peningkatan 2% dalam kejadian kanker secara keseluruhan

  • Peningkatan 19% risiko kanker ovarium

  • Peningkatan 6% kematian akibat kanker secara keseluruhan

  • Peningkatan 16% kematian akibat kanker payudara

  • Peningkatan 30% kematian akibat kanker ovarium

Temuan ini sangat penting karena memperkuat bukti bahwa makanan ultra proses bukan sekadar “tidak sehat,” tetapi juga berpotensi memicu penyakit serius seperti kanker.

Mengapa Makanan Ultra Proses Berbahaya?

Dr. Eszter Vamos, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa makanan ultra proses sering kali memiliki kandungan gizi yang sangat rendah namun tinggi zat tambahan yang bisa berdampak buruk bagi tubuh. Beberapa alasan mengapa makanan ini berbahaya antara lain:

  • Rendah serat dan mikronutrien penting

  • Tinggi kandungan gula, garam, dan lemak jenuh

  • Mengandung zat aditif dan bahan kimia sintetis yang masih dipertanyakan keamanannya untuk konsumsi jangka panjang

  • Mendorong pola makan berlebihan karena tidak membuat kenyang secara optimal

Dr. Vamos menekankan bahwa meskipun penelitian ini bersifat observasional dan belum bisa membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, bukti ilmiah yang terus bertambah menunjukkan pentingnya untuk mengurangi konsumsi makanan ultra proses demi kesehatan jangka panjang.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai upaya pencegahan, masyarakat disarankan untuk lebih cermat dalam memilih makanan sehari-hari. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memasak makanan sendiri dari bahan segar

  • Memilih makanan utuh seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan protein alami (ikan, telur, daging tanpa pengolahan)

  • Membaca label kemasan dengan teliti, hindari produk dengan daftar bahan yang panjang dan tidak dikenal

  • Mengurangi konsumsi makanan instan dan camilan kemasan

  • Menyediakan bekal sehat untuk ke kantor atau sekolah agar tidak tergoda membeli makanan instan


Penutup

Kesadaran akan pentingnya pola makan sehat harus ditingkatkan sejak dini. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari memiliki peran besar dalam menentukan kondisi kesehatan di masa depan. Dengan mengurangi konsumsi makanan ultra proses dan beralih ke makanan yang lebih alami dan bergizi, kita dapat meminimalkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.