Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital: Solusi Ilmiah Mengatasi Kelelahan Mata dari Layar
Last Update:

2025-04-11 10:58:45

 

Di era modern yang serba digital, hampir semua aktivitas manusia kini bergantung pada perangkat elektronik. Mulai dari bekerja, belajar, hingga bersosialisasi dilakukan melalui layar—baik komputer, tablet, maupun ponsel pintar. Namun di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat ancaman kesehatan yang cukup serius, yaitu kelelahan mata digital atau yang dikenal dengan istilah digital eye strain.

Menurut penelitian yang dikutip dari DetikEdu, sekitar 50% pengguna komputer mengalami gejala kelelahan mata digital. Gejalanya beragam, mulai dari mata kering, berair, gatal, terasa terbakar, hingga penglihatan kabur atau ganda. Tak jarang, gejala ini juga disertai dengan sakit kepala, nyeri leher, serta penurunan konsentrasi. Meski pada umumnya gejala ini bersifat sementara, bila dibiarkan terus-menerus dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih serius dan memengaruhi produktivitas harian maupun kualitas hidup seseorang.

Menariknya, banyak orang menyangka bahwa penyebab utama dari kelelahan mata adalah cahaya biru yang dipancarkan layar. Padahal, menurut para ahli, cahaya biru bukanlah faktor utama. Justru penyebab utama kelelahan mata adalah penurunan frekuensi kedipan dan fokus mata yang terus-menerus dalam jarak dekat saat menatap layar dalam jangka waktu lama. Saat kita fokus menatap layar, kita cenderung jarang berkedip, yang menyebabkan permukaan mata menjadi kering dan tegang.

Lalu, bagaimana cara terbaik melindungi mata dari paparan layar yang berkepanjangan? Berikut beberapa tips berbasis sains yang disarankan para ahli:

1. Mengatur Jarak dan Posisi Layar

Pastikan jarak antara mata dan layar sekitar 50 hingga 70 cm, dan posisi layar sedikit berada di bawah garis pandang mata. Posisi ini membantu mengurangi ketegangan pada otot mata dan leher, serta mencegah postur tubuh yang tidak ergonomis.

2. Terapkan Aturan 20-20-20

Cara ini dianggap paling efektif dan sederhana untuk mengurangi kelelahan mata. Aturannya: Setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan lihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Latihan ini melatih otot mata agar tidak terlalu lama bekerja dalam jarak dekat, sekaligus memberikan waktu istirahat sejenak.

3. Sesuaikan Pencahayaan

Pencahayaan ruangan yang terlalu terang atau redup dapat menyebabkan silau pada layar. Gunakan pencahayaan yang merata dan hindari pantulan cahaya langsung pada layar. Bila perlu, gunakan filter anti-silau atau lapisan pelindung layar untuk mengurangi efek silau.

4. Sering Mengedipkan Mata

Kebiasaan berkedip seringkali terlupakan saat kita fokus menatap layar. Padahal berkedip berfungsi menjaga kelembapan mata dengan menyebarkan air mata secara merata. Jika merasa mata kering, cobalah untuk lebih sering berkedip secara sadar atau mengistirahatkan mata sesekali.

5. Gunakan Tetes Mata Bila Diperlukan

Jika mata terasa sangat kering, tetes mata buatan (artificial tears) dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Pilih produk yang sesuai dengan kondisi mata dan hindari pemakaian berlebihan tanpa rekomendasi dari dokter.

6. Kurangi Paparan Layar di Luar Jam Kerja

Saat tidak digunakan untuk bekerja atau belajar, sebaiknya minimalkan paparan layar lainnya seperti ponsel atau tablet. Manfaatkan waktu luang untuk aktivitas yang lebih ramah mata seperti membaca buku fisik, berjalan di luar ruangan, atau relaksasi tanpa gadget.


Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita tidak hanya menjaga kesehatan mata, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup di tengah arus digitalisasi yang semakin masif. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mata adalah bagian penting dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, terutama bagi kita yang hidup di zaman serba visual ini.