Teori keterikatan dan 4 attachment style
Teacher

ANDREAS TANJAYA

Last Update:

2025-03-25 17:05:32

Pernahkah kamu mendengar tentang teori attachment? Atau familiar dengan kata anxious, avoidant, dan sebagainya? Dalam psikologi, ada sebuah teori mengenai keterikatan atau dikenal sebagai attachment theory. Teori ini dikemukakan oleh psikolog Inggris, bernama John bowlby.

Apa sih teori keterikatan itu?Teori ini menjelaskan hubungan emosional antara manusia. Dalam teori kelekatan/keterikatan ini terdapat empat gaya/tipe yang melekat pada diri manusia. Jadi, setiap orang pasti cenderung ke salah satu tipe/gaya attachment. Apa saja gaya keterikatan itu? Ok, mari kita ulas satu per satu.

1. Anxious

Keterikatan anxious (cemas) adalah salah satu jenis keterikatan yang ditandai dengan pola perilaku yang cenderung menunjukkan kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran yang berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak penting. Berikut beberapa karakteristik kepribadian anxious:

- Kecemasan dan ketakutan
Orang dengan kepribadian anxious sering merasa cemas dan takut tentang masa depan, hubungan, atau situasi yang tidak pasti.
- Kekhawatiran berlebihan
Mereka cenderung khawatir tentang hal-hal yang tidak penting atau tidak mungkin terjadi, misalnya kecemburuan pada hal yang sangat mungkin.
- Kurangnya kepercayaan diri
Orang dengan kepribadian anxious sering merasa tidak percaya diri dan tidak yakin tentang kemampuan mereka.
- Sensitif terhadap kritik
Mereka cenderung sangat sensitif terhadap kritik atau umpan balik negatif.
- Menghindari risiko
Orang dengan kepribadian anxious sering menghindari situasi yang melibatkan risiko atau ketidakpastian.
- Merasa tidak aman
Mereka cenderung merasa tidak aman atau tidak stabil dalam hubungan atau situasi, dan terkadang sulit percaya terhadap orang lain.
- Tidak bisa sendirian
Mereka selalu butuh seseorang untuk menemaninya agar tidak kesepian
- Merasa rendah diri dan tidak pantas dicintai
Anxious selalu merasa dirinya tidak layak dicintai dan tidak setara dengan orang lain.
- Memerlukan validasi dari orang lain
Mereka selalu butuh validasi tentang perasaan atau apapun dalam dirinya agar merasa cukup.

Apa sih penyebab Keterikatan Anxious ini? Penyebab kepribadian anxious dapat bervariasi, biasanya dari pola asuh dan pengalaman yang dialami oleh individu pada masa kecil. tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi adalah:

1. Pengalaman traumatis yang mungkin terjadi pada masa lalu sehingga terbawa sampai dewasa.
2. Kecemasan dan stres yang berlebihan
3. Kurangnya dukungan sosial dan emosional, entah dari pengasuh, orang tua, ataupun keluarga dan lingkungannya saat masih kecil.
4. Pola asuh yang tidak seimbang atau tidak mendukung. Biasanya sering diabaikan dan terkadang terlalu dimanjakan.

Strategi Mengatasi Kepribadian Anxious
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki kepribadian anxious, ada beberapa strategi yang dapat membantu:

- Mencari dukungan dari terapis atau konselor
- Membangun kepercayaan diri
- Mengembangkan keterampilan menghadapi stres
- Mencari aktivitas yang menyenangkan

2. Avoidant

Keterikatan avoidant (penghindar) adalah salah satu jenis keterikatan yang ditandai dengan pola perilaku yang cenderung menghindari situasi sosial, hubungan interpersonal, dan pengalaman yang dapat menimbulkan stres atau kecemasan. Orang dengan keterikatan avoidant cenderung gagal membangun hubungan jangka panjang dengan orang lain. Mereka tidak mampu terlibat dalam keintiman dengan orang lain.

Berikut beberapa karakteristik kepribadian avoidant:

- Menghindari situasi sosial
Orang dengan kepribadian avoidant cenderung menghindari situasi sosial karena takut ditolak, dikritik, atau merasa tidak nyaman.
- Kecemasan dan stres
Mereka sering merasa cemas dan stres ketika berada dalam situasi sosial atau menghadapi tantangan baru.
- Kurang percaya diri
Orang dengan kepribadian avoidant sering merasa tidak percaya diri dan merasa tidak layak dalam hubungan sosial.
- Tertutup
Avoidant biasanya akan merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan perasaan.
- Sulit percaya
Mereka kesulitan mempercayai orang lain dan terkadang meremehkan orang lain.
- Menghindari konflik
Mereka cenderung menghindari konflik dan pertengkaran karena takut kehilangan hubungan atau merasa tidak nyaman.
- Mengisolasi diri
Orang dengan kepribadian avoidant sering mengisolasi diri dari orang lain dan menghabiskan waktu sendirian karena merasa lebih nyaman.
- Mandiri
Mereka cenderung mandiri dan merasa tidak membutuhkan orang lain.

Lantas, apa yang menyebabkan orang memiliki gaya keterikatan avoidant? Penyebab kepribadian avoidant dapat bervariasi, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi adalah:

1. Pengalaman traumatis atau penolakan di masa lalu
2. Sering ditinggalkan dan mengurus diri sendiri
3. Kecemasan dan stres yang berlebihan
4. Dipaksa untuk mandiri
5. Kurangnya dukungan sosial dan emosional
6. Sering ditegur karena terlalu manja
7. Sering ditolak karena mengutarakan kebutuhan atau perasaan

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki kepribadian avoidant, ada beberapa strategi yang dapat membantu, seperti:

- Mencari dukungan dari terapis atau konselor
- Membangun kepercayaan diri melalui pengalaman positif
- Mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi
- Mencari aktivitas yang menyenangkan dan membuat merasa nyaman

Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki kepribadian avoidant, sebaiknya mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan yang tepat.

3. Disorganized

Kepribadian disorganized (tidak teratur) adalah salah satu jenis kepribadian yang ditandai dengan pola perilaku yang tidak teratur, tidak stabil, tidak konsisten dan tidak fleksibel. Berikut beberapa karakteristik kepribadian disorganized:

Karakteristik Kepribadian Disorganized
- Kurangnya struktur dan organisasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Takut akan penolakan.
- Tidak mampu menghadapi stres dan dapat menjadi sangat terganggu oleh situasi yang menekan.
- Tidak mampu mengatur emosi.
- Tidak mampu berempati dan dapat menjadi sangat egois.
- Tingkat kecemasan yang tinggi dan cenderung menghindar.
- Sulit mempercayai orang lain.
- Tidak mampu mengelola konflik dan dapat menjadi sangat agresif atau pasif.
- Tidak mampu membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Apa penyebabnya? Penyebab kepribadian disorganized dapat bervariasi, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi adalah:

1. Pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak
2. Sering diabaikan saat kecil
3. Penggunaan zat-zat yang berbahaya
4. Pelecehan
5. Kurangnya dukungan sosial dan emosional
6. Kondisi kesehatan mental

Strategi Mengatasi Kepribadian Disorganized
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki kepribadian disorganized, ada beberapa strategi yang dapat membantu:

- Mencari dukungan dari terapis atau konselor
- Membangun struktur dan organisasi
- Mengembangkan kemampuan menghadapi stres Mengembangkan kemampuan menghadapi stres dapat membantu mengatasi kepribadian disorganized.
- Mengembangkan kemampuan berempati.

4. Secure

Kepribadian secure (aman) adalah salah satu jenis kepribadian yang ditandai dengan pola perilaku yang seimbang, stabil, dan fleksibel. Berikut beberapa karakteristik kepribadian secure:

Karakteristik Kepribadian Secure
- Kepercayaan diri yang seimbang, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
- Memiliki harga diri tinggi.
- Memiliki kemampuan menghadapi stres yang baik, dapat mengelola emosi dan mengambil keputusan yang tepat.
- Memiliki kemampuan mengatur emosi dengan baik.
- Dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah dan fleksibel dalam menghadapi tantangan.
- Mampu mencari dukungan emosional.
- Memiliki kemampuan berempati yang baik, dapat memahami dan menghargai perasaan orang lain.
- Dapat mengelola konflik dengan efektif, dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif.
- Merasa nyaman saat sendirian dan tidak bergantung pada orang lain.
- Mereka dapat membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan dengan orang lain.

Penyebab Kepribadian Secure
Penyebab kepribadian secure dapat bervariasi, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi adalah:

1. Pengalaman masa kecil yang positif, seperti memiliki orang tua yang mendukung dan memahami, dapat membantu membentuk kepribadian secure.
2. Dukungan sosial dan emosional yang kuat dari orang-orang di sekitar dapat membantu membentuk kepribadian secure.
3. Pengembangan keterampilan menghadapi stres yang efektif dapat membantu membentuk kepribadian secure.
4. Pengalaman yang positif dan berhasil dapat membantu membentuk kepribadian secure.

Manfaat Kepribadian Secure
Kepribadian secure memiliki beberapa manfaat, antara lain:

- Meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan menghadapi tantangan.
- Meningkatkan kemampuan berempati dan memahami perasaan orang lain.
- Meningkatkan kemampuan mengelola konflik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif.
- Meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan.