Inner child adalah aspek dari diri kita yang mencerminkan emosi, pola pikir, dan pengalaman masa kecil. Ini bisa berupa:
Pengalaman Positif: Sumber kreativitas, spontanitas, dan kegembiraan.
Pengalaman Negatif atau Trauma: Luka emosional yang mungkin belum terselesaikan, seperti merasa diabaikan atau mengalami situasi sulit.
Inner child sering kali muncul dalam bentuk reaksi emosional atau perasaan tertentu yang mengingatkan kita pada masa kecil.
Perasaan tidak cukup baik atau takut ditolak.
Respon emosional yang berlebihan terhadap situasi tertentu.
Sulit mempercayai orang lain atau membangun hubungan yang sehat.
Terjebak dalam pola hidup atau keyakinan yang membatasi diri.
Refleksi Masa Kecil
Luangkan waktu untuk mengingat momen-momen penting masa kecil, baik yang bahagia maupun menyakitkan.
Tanyakan pada diri sendiri:
Apa kenangan yang membuat saya merasa sangat bahagia?
Apakah ada momen yang membuat saya merasa terluka atau tidak diperhatikan?
Dengarkan Reaksi Emosi
Perhatikan bagaimana kamu merespons situasi tertentu. Reaksi seperti rasa takut yang mendalam atau kemarahan berlebih bisa jadi tanda inner child-mu terluka.
Tuliskan Perasaanmu
Buat jurnal untuk mencatat perasaan atau kenangan yang muncul. Kamu juga bisa menulis surat untuk inner child-mu, memberikan perhatian dan dukungan yang mungkin dia butuhkan.
Meditasi atau Visualisasi
Bayangkan dirimu bertemu dengan versi kecil dari dirimu sendiri. Dengarkan apa yang ingin dia sampaikan dan berikan dukungan kepadanya.
Lakukan Aktivitas Anak-Anak
Aktivitas seperti menggambar, menari, atau bermain dapat membangkitkan sisi inner child-mu yang penuh kreativitas dan kebahagiaan.