Attachment Style
Teacher

DITA LORENZA

Last Update:

2024-11-18 13:56:09

Attachment Style dalam Hubungan

Attachment style adalah gaya atau cara seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh psikoanalis John Bowlby pada tahun 1950-an.

Attachment style umumnya terbentuk sejak kecil dari pola pengasuhan yang didapatkan anak, seperti hubungan dengan orangtua. Namun, pengalaman hidup lainnya, seperti persahabatan dan hubungan romantis masa lalu, juga dapat memengaruhi attachment style. 
 
 
Ada beberapa jenis attachment style, yaitu:
  1. Secure attachment
    Secure attachement dianggap sebagai yang paling sehat. Terbentuk akibat adanya hubungan yang baik dari kecil dengan orangtuanya sehingga ketika beranjak dewasa dapat tumbuh menjadi orang yang punya rasa percaya diri dan mampu menjalani hubungan yang sehat dengan pasangan dan juga orang sekitarnya.

    Karakteristiknya dicirikan dengan mampu mengatur emosi, mandiri, memiliki self esteem yang baik, dapat berkomunikasi dengan baik, mampu mengelola konflik dengan baik
  2. Anxious attachment

    Gaya ini lahir dari pola asuh orang tua yang tidak konsisten dalam memenuhi kebutuhan anaknya sehingga anak mudah cemas. Anak-anak umumnya dimanjakan oleh orang tuanya namun sering juga diabaikan
    Pola asuh yang tidak konisten menyebabkan anak menjadi tidak mudah percaya dengan orang lain sehingga takut ditinggalkan oleh pasangan dan terus mencari keamanan dalam hubungannya>
    Karakteristik dari anxious attachment yaitu sulit menerima kritik dengan baik, butuh validasi dari orang lain, mudah cemburu, kurang mandiri, sering tergantung pada orang lain atau pasangan, kurang percaya diri, tidak merasa pantas untuk dicintai, takut ditinggalkan oleh pasangan atau orang-orang terdekat, sulit percaya dengan orang lain
  3. Avoidant attachment

    Terbentuk karena orang tua berharap bisa bersikap mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Gaya asuh dari style ini cenderung kurang memberikan dukungan emosional kepada anaknya sehingga ketika beranjak dewasa cenderung untuk menghindari komitmen dalam berhubungan ketika dewasa. Mereka cenderung untuk menjadi lebih mandiri dan enggan untuk mengandalkan orang lain.
    Karakteristiknya adalah sikap mandiri yang bahkan ada kecenderungan tidak membutuhkan orang lain, membatasi diri ketika ada yang mendekati, membatasi hubungan emosional dengan orang lain, mengabaikan perasaan orang lain, memilih untuk menjalin hubungan percintaan yang singkat daripada jangka panjang, sulit berkomitmen, 
  4. Fearful avoidant/disorganized attachment

    Orang 

    yang memiliki attachment style jenis fearful avoidant atau disorganized attachment memiliki kesulitan untuk menenangkan emosi sendiri, sehingga merasa dunia luar begitu menakutkan dan tidak aman.

    Bahkan, orang dengan attachment style ini umumnya memiliki gangguan kesehatan mental atau gangguan kepribadian sehingga cenderung sulit menjalani hubungan yang sehat bila masalah mentalnya tidak ditangani dengan baik.

    Fearful avoidant dapat terbentuk karena berbagam macam hal, tetapi umumnya karena kurangnya perhatian, pernah ditelantarkan, adanya trauma pada masa anak-anak, atau pernah mengalami pelecehan seksual. Karakteristik orang dengan fearful avoidant atau disorganized attachment, yaitu: takut disakiti, merasa tidak layak dicintai, sulit mengatur emosi, cemas yang tinggi, sulit percaya dengan orang lain, terdapat potensi untuk berperilaku kasar kepada orang lain atau pasangan

 
Memahami attachment style dapat membantu seseorang untuk mengenali masalah dan membangun hubungan yang harmonis.