Dalam pandangan Rogers, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif. Kegagalan dalam mewujudkan potensi disebabkan oleh pengaruh faktor luar seperti pengasuhan orang tua, dan pengaruh sosial lainnya. Namun pengaruh yang merugikan itu dapat dikelola jika individu mampu mengambil tanggung jawab untuk hidupnya sendiri.
Dalam banyak kasus, orang menerima begitu saja pengalamannya sebagai representasi yang tepat tentang kenyataan dan tidak mencoba memahami lebih jauh, sehingga menghasilkan konsepsi yang tidak tepat antara diri dan dunia luar. Jika pengalaman yang dilambangkan membentuk diri benar mencerminkan pengalaman maka orang mampu menyesuaikan diri. Ia mampu berpikir realistis. Dalam konteks ini maka self-awareness menjadi salah satu tahap awal bagi individu untuk mengembangkan dirinya. Self-awareness atau kesadaran diri ditandai dengan banyaknya pandangan atau pemikiran (Carden et al., 2022; Kreibich, 2020; Sutton, 2016). Self-awareness mencakup pemahaman yang melibatkan pengetahuan tentang diri dan berkembang melalui proses evaluasi diri (Silvia & O’Brien, 2004), refleksi diri (Gardner et al., 2005; Silvia & Duval, 2001), dan diekspresikan melalui tubuh (Ladkin & Taylor, 2010).
Self-awareness merupakan kemampuan individu untuk bisa mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari sifat, karakter, emosi, perasaan, pikiran dan cara adaptasi dengan lingkungan. Dengan adanya self-awareness membuat individu bisa mengenali berbagai potensi dalam dirinya baik kekuatan, kelemahan baik yang berorientasi pada diri (obyektif, inward) maupun keluar/faktor luar (subjektif, outward). Adakalanya self-awareness dikaitkan dengan self-knowledge (pengetahuan diri). Self-knowledge menggambarkan fakta bahwa seseorang memiliki pengetahuan tentang nilai, motif, kekuatan dan kelemahan, sementara self-awareness menggambarkan fakta bahwa seseorang secara berkelanjutan bertanya dan mengevaluasi, merefleksikan kekuatan dan kelemahannya.
Konsep self-awareness berfokus pada proses dinamis di mana individu merefleksikan nilai dan mengujinya. Individu yang memiliki Self Awareness positif akan memiliki dorongan mandiri lebih baik dan dapat mengenal serta memahami dirinya sendiri untuk dapat berperilaku efektif dalam berbagai situasi. Dalam hal ini individu dapat menerima dirinya apa adanya dan mampu melakukan introspeksi diri serta lebih mengenal dirinya. Jika individu tidak memiliki kesadaran diri untuk mengenal dirinya sendiri, maka individu tersebut tentunya tidak memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan keputusannya.
Ciri-ciri Self Awareness
Kita dapat mengetahui individu yang memiliki self awareness melalui beberapa ciri dan indikator sebagai berikut:
Individu yang memiliki self awareness akan mampu mengenali dan memahami perasaan dan perilaku diri sendiri. Ia akan mengenali perasaan yang sedang dirasakannya, mengapa perasaan itu muncul, perilaku apa yang dilakukan, serta dampaknya pada orang lain. Setiap hal yang mereka lakukan adalah cerminan dan gambaran diri yang dapat dipertanggungjawabkan oleh dirinya sendiri. Dengan self awareness tersebut ia kemudian dapat mengambil keputusan dengan baik, menyusun tujuan hidup dan karir mereka di masa depan sesuai dengan minat serta bakat yang mereka miliki.
Dapat mengenali kelebihan dan kekurangan diri sebagai suatu indikator bahwa seseorang telah mengetahui dan mengenali dirinya sendiri.
Memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam artian, self awareness mendorong individu untuk melakukan sesuatu berdasarkan keyakinan dan motivasi dirinya.
mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan pendapat dengan baik karena mempunyai keberanian serta kesadaran untuk mengungkapkan nilai diri dan nilai yang mereka yakini.
Mampu merefleksi diri berdasarkan pengalaman dan masukan dari orang lain. Mau mendengarkan dan mudah menerima kritik dan saran yang disampaikan kepadanya.
Mampu mengontrol diri sendiri terhadap stimulus yang diterima sehingga lebih sadar tentang hal baik dan buruk yang terjadi pada diri mereka. Hal ini juga berarti bahwa self awareness yang baik juga dapat memahami kepentingan dirinya dan kepentingan orang lain dengan baik, sehingga dapat mengelolanya dengan bijak.
Memiliki kemampuan interpersonal yang lebih baik sehingga dapat dengan mudah membangun relasi dengan orang lain.