Slow Living
Teacher

DITA LORENZA

Last Update:

2024-10-08 14:09:40

Slow living adalah salah satu konsep melambatkan laju kecepatan dalam hidup. Hidup pada era industri 4.0 dengan perkembangan teknologi yang makin canggih memang membantu pekerjaan sehari-hari. Hampir semua pekerjaan bisa diselesaikan dalam hitungan jam. Tetapi semua ini membuat kehidupan menjadi serba cepat sampai akhirnya masyarakat kelelahan bahkan memiliki kesehatan mental yang buruk. Contohnya, saat naik transportasi umum, orang-orang saling berebut masuk dan keluar. Naik tangga atau eskalator di stasiun KRL juga saling berdesakan. Semua orang terburu-buru, berjalan setengah berlari. Cepat dan mungkin terlalu cepat. Melihat, merasakan, dan menjalaninya terasa melelahkan. Lari, bergerak, saling berebut setiap saat membuat tubuh dan pikiran jadi kewalahan. Akhirnya, orang mulai berpikir untuk menjalankan gaya hidup slow living.

Slow living adalah suatu konsep gaya hidup dengan mematikan mode “autopilot” yang selalu dilakukan karena kesibukan yang sangat padat. Mematikan mode “autopilot” maksudnya ialah berhenti dari kebiasaan hidup rutinitas yang tidak lagi perlu berpikir. Kesibukan yang selalu sama akhirnya membuat tidak lagi berpikir apa yang penting atau apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Hal in  diperparah dengan keberadaan media sosial yang membuat masyarakat menghabiskan waktu mereka begitu saja melakukan scrolling. Konsep ini sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 1980 yang dimulai dengan “Slow Food Movement”.

Menerapkan gaya hidup slow living memberikan berbagai manfaat positif bagi kehidupan. Ada begitu banyak hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif terhadap kehidupan yang lebih sehat, bermakna, dan juga ideal. Menjalani hidup slow living berarti lebih fokus pada rutinitas, menyediakan waktu untuk melakukan hobi yang benar-benar disukai, bahkan menikmati alam tanpa harus bersama telepon genggam, menjauh dari smartphone sementara waktu. Inti dari slow living adalah menjalani dan melakukan semua hal yang membuat diri merasa lebih baik. 


Sebagaimana dijelaskan dalam Slow Living Idn, semuanya tergantung pada pola pikir bagaimana ingin menjalani hidup yang lebih bermakna. Hal ini juga mencakup pemikiran tentang apa saja yang ingin dihargai dalam hidup. Melalui pola pikir ini, berarti mencoba melakukan segalanya dengan kecepatan yang tepat dan tidak terburu-buru. Slow living berfokus pada melakukan segala sesuatu dengan baik, bukan dengan cepat. Akan ada saat untuk memprioritaskan waktu untuk hal yang benar-benar penting. Meskipun harus dilakukan dengan lambat dan lama tapi hasilnya sempurna.