Hai Gens !
Buku "The Psychology of Money" karya Morgan Housel merupakan buku yang jauh dari kata "praktikal" atau buku - buku tentang kiat - kiat investasi yang menguntungkan atau sejenisnya. Buku ini lebih menekankan pada mindset dan psikologis manusia ketika berhadapan sama uang, serta gimana hubungannya dengan kebahagiaan. Berikut ini ada 8 hal untuk kita pahami dari "The Psychology of Money" :
- Setiap Orang Berbeda.
Ada 1 kutipan dalam buku ini yang berbunyi :
"People are from different generations, raised by different parents who earned different incomes and held different values, in different parts of the world, born into different economies, experiencing different job markets with different incentives and different degrees of luck, learn very different lessons."
Atas dasar itulah, kita tidak bisa mengukur kekayaan seseorang, perjalanan investasi seseorang atau metode keuangan seseorang, karena setiap orang punya background yang berbeda, yang membentuk cara mereka memandang dan “memperlakukan” uang. Bahkan masing - masing juga mempunya tujuan keuangan yang berbeda.
- Tetap Rendah Hati Ketika Hal - Hal Berjalan Dengan Baik Dan Jangan Menyalahkan Diri Sendiri Ketika Hal - Hal Berjalan Buruk.
Adalah hal yang sulit untuk mengukur soal seberapa beruntung kita ketika mengambil tindakan yang punya resiko besar (bisnis-karier-dsb). Kita perlu ingat : bahwa, “Kesuksesan itu tidak selamanya berasal dari kerja keras, dan tidak semua kemiskinan terjadi karena kemalasan”.
Karena itulah lebih mudah bagi kita untuk menyalahkan keadaan daripada mensyukuri keberuntungan maupun kegagalan yang sudah kita alami. Selayaknya dua mata pedang, keberuntungan dan kegagalan pada akhirnya menjadi pengalaman yang harus kita alami sebagai pembelajaran.
- Merasa Cukup Dan Kurangi Ego
Menjadi kaya dan tetap kaya adalah dua istilah yang berbeda. Nah, cara buat tetap kaya adalah mengkombinasikan:
a. Frugality (sederhana dan hemat). Merasa cukup dan enggak perlu beli-beli yang enggak kita butuh.
b. Paranoia. Rasa takut kalau uang kita bisa aja hanya bagian dari kebetulan, jadi disimpan-simpan ajalah daripada buat hura-hura. Bisa aja sesuatu terjadi di masa depan (kayak corona yang datangnya tiba-tiba).
- Saving Your Money!
Bisa aja sih kita mengandalkan keuntungan dari investasi buat jadi kaya. Tapi, kita kan enggak tahu pastinya kapan dan berapa profit yang bakal kita dapat.
Jadi, seperti kata Filosofi Teras, fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol. Contohnya dengan frugality tadi dan menabung.
2 tips menabung dalam buku ini adalah:
a. Jangan pikirkan keuangan orang lain. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain enggak ada habisnya! So, care less! Savings can be created by spending less. You can spend less if you desire less. And you will desire less if you care less about what others think of you.
b. Tetap nabung aja meski kamu enggak punya goal. Menabung tanpa punya goal bisa memberimu lebih banyak fleksibilitas buat apa nantinya. Kamu juga bisa mikir-mikir dulu atau ganti-ganti goals-nya nanti.
- Sabar!
Ketahuilah, Kesuksesan didapat dari perjalanan yang panjang.
- Jangan Sampai Manajemen Keuanganmu Bikin Kamu Ga Bisa Tidur.
You’re not a spreadsheet. You’re a person. A screwed-up, emotional person.
Kita bisa aja menargetkan profit yang tinggi. Tapi, perlu diingat bahwa profit tinggi dalam berinvestasi, seringkali risikonya tinggi juga. Jadi, ketika kita investasi, lebih baik enggak melihat angka atau sejarahnya aja, tapi ke perasaan kita juga.
- Perhatikan "Biaya Tersembunyi"
Di buku ini, penulis ingin mengatakan kalau “biaya tersembunyi” ini ga hanya tentang uang. Tapi juga penyelasan, ketidakpastian, keraguan, atau kegembiraan kalau kondisinya lagi bener. Selalu berpikir jangka panjang.
"Everything has a price, but not all prices appear on labels."
- Kamu Yang Mengendalikan Uang, Bukan Sebaliknya.
Terakhir yang paling penting untuk diingat, “Nilai Uang” yang paling signifikan adalah ketika kita dapat mengendalikan uang, bukan uang yang mengendalikan hidup kita.
Kadangkala, karena kita sudah terbiasa dengan perilaku konsumtif, melakukan hutang seperti menjadi hal yang biasa bagi kita. Banyak cicilan/kredit yang tidak perlu yang akhirnya mengendalikan hidup kita. Akhirnya, justru kita yang bekerja untuk uang, bukan uang yang bekerja untuk kita.
Demikianlah ke 8 hal yang bisa kita pelajari dari buku "The Psychology of Money".
Sampai jumpa lagi di pembelajaran berikutnya.