Metode Budgeting 50-30-20
Teacher

DITA LORENZA

Last Update:

2024-10-07 16:53:35

Budgeting 50/30/20 adalah metode mengalokasikan dana ke dalam 3 aspek penting, yaitu kebutuhan pokok, keinginan pribadi, dan tabungan. Metode budgeting ini dapat membantu cashflow stabil dan harapannya jadi tidak boros karena dana yang dimiliki sudah di alokasikan sesuai pos.

  1. Porsi 50% - Kebutuhan PokokSecara umum, sebagian besar penghasilan harus bisa mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebisa mungkin untuk alokasi dana adalah di angka 50% dan sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, alat mandi, tagihan listrik, pulsa, biaya transportasi, asuransi, dan sebagainya. Supaya lebih optimal di bagian ini dapat di breakdown lagi menjadi pos-pos kecil sehingga bisa mendapat gambaran daftar pengeluaran di bulan tersebut dan tidak overspending.

    Di pos ini, harus bisa mengenali prioritas pos pengeluaran pokok, dan juga membedakan kebutuhan dan keinginan. Dan pos pokok harus diprioritaskan, jika tidak dipenuhi maka bisa diambil dari pos yang lain

    Contohnya, dengan gaji sebesar 7 juta, dana yang bisa dialokasikan adalah 3,5 juta untuk memenuhi kebutuhan pokok. 2 juta tersebut kemudian di pecah lagi. Misal:
    - Makan : 900 ribu
    - Transportasi : 500 ribu
    - Kebutuhan rumah : 500 ribu
    - Tagihan listrik dan air : 200 ribu
    - Pulsa : 100 ribu
    - Kos : 1,3 juta
  2. Porsi 30% - Kebutuhan Sekunder
    Porsi 30% diperuntukan untuk keinginan pribadi yang bukan menjadi kebutuhan. Contohnya hiburan (nonton film, konser),  baju baru, aksesoris baru, dsb. Dengan kata lain porsi ini adalah kebutuhan sekunder atau bahkan tersier, bukan primer. 

    Contohnya, dengan gaji sebesar 7 juta,  maka hanya 2,1 juta yang bisa digunakan untuk kebutuhan sekunder
  3. Porsi 20% - Tabungan atau Investasi
    Alokasi terakhir adalah 20% dari penghasilan bulanan untuk ditabung dan diinvestasikan. Pos ini mencakup hal-hal seperti tabungan, dana darurat tabungan pribadi, dan modal memulai atau memperluas portofolio investasi. Yang pastinya, secara umum, menabung dana darurat harus diprioritaskan terlebih dahulu dibanding investasi. Setelah daana darurat sudah terbentuk, baru bisa lanjut untuk menyisihkan uang tabungan untuk modal investasi.
    Contohnay, dengan gaji 7 juta, maka tabungan per bulannya bisa mencapai 1,4 juta

Metode 50-30-20 sebenarnya cukup fleksibel, dari pengalaman pribadi porsi untuk tabungan bisa lebih besar dibanding kebutuhan sekunder dan bahkan karena dalam satu waktu kebutuhan pokok dipress, maka porsi tabungan meningkat. Pastinya dengan membuat budgeting, akan lebih mengenali kemampuan finansial masing-masing dan berusaha untuk tidak terjebak dalam gaya hidup yang berlebih dan overspending.