Gaya Hidup Minimalis
Teacher

DITA LORENZA

Last Update:

2024-09-18 15:15:22

Gaya hidup minimalis menurut Joshua Becker adalah upaya untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memprioritaskan hal yang penting dan menghilangkan hal yang tidak perlu. Gaya hidup ini mengusung konsep kehidupan yang sederhana, yaitu seseorang hidup dalam kualitas dan menyadari bahwa kebutuhan mereka sebenarnya tidak banyak.

Gaya hidup minimalis terinspirasi dari filosofi Buddhis yang menentang konsumerisme melalui pengajaran, yaitu mengurangi kepemilikan dan menganut prinsip kesederhanaan. Beberapa prinsipnya mencakup:

  • Menghilangkan beberapa hal yang mempersulit hidup demi mengurangi beban hidup.
  • Menerapkan konsep Danshari, yaitu menghilangkan 80% barang pribadi yang tidak diperlukan.
  • Hanya mengonsumsi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Memahami bahwa uang bukanlah segalanya.
  • Menyadari bahwa waktu tidak dapat diulang.

Dalam manajemen keuangan sendiri, prinsip minimalis dapat diterapkan melalui 3 hal yakni:

  1. Mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan, dalam hal ini melakukan evaluasi dan mengurangi impulsive buying  barang-barang yang trend atau berkualitas rendah. Sebenarnya mengeluarkan uang lebih di awal dengan mempertimbangkan kualitas, fungsi, dan masa pakai malah akan lebih menghemat untuk kedepannya
  2. Membuat budgeting  yang lebih sederhana dan realistis, membudget dengan pola 50-20-30 dan meminimalisiri hutang adalah kunci untuk menjaga keuangan yang sehat. Serta yang terpenting adalah tidak menggunakan kredit untuk hutang konsumtif, seperti membeli baju, barang-barang lucu, dsb yang menentang prinsip minimalis itu sendiri
  3. Menjaga keuangan bersih, dalam artian tidak menumpuk hutang untuk hal yang tidak diperlukan

Selain keuangan, minimalis juga sangat bisa diterapkan untuk lingkungan sekitar dengan mengorganisir barang-barang yang ada, melakukan decluttering, menerapkan prinsip mengeluarkan satu barang ketika membeli barang baru.

Menjadi seorang minimalis bukan berati menjadi orang yang sepi dan tidak bisa bersenang-senang, melainkan menjadi lebih menghargai hal-hal yang sudah ada.