khasim nur alli_sejarah gedung sate
Teacher

KHASIM NUR ALLI

Last Update:

2024-09-18 14:43:58

 Gedung Sate, sebuah ikon arsitektur yang membanggakan, bukan hanya sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat tetapi juga sebagai warisan sejarah yang kaya. Berdiri megah di Kota Bandung, gedung ini tidak hanya menjadi pusat administratif, tetapi juga menarik minat wisatawan dan pengagum seni arsitektur dari seluruh dunia.

Sejarah yang Megah, Gedung sate mulai dibangun pada tahun 1920 dan selesai pada tahun 1924, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari zaman Hindia Belanda. Dirancang oleh arsitek terkemuka pada masanya, Ir. J. Gerber, gedung ini awalnya dibangun untuk menjadi markas pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Barat.

Nama “Gedung Sate” sendiri berasal dari ornamen unik yang menonjol di bagian atas gedung, yang menyerupai tusuk sate tradisional. Meskipun begitu, fungsi tusuk sate ini sebenarnya hanya sebagai hiasan.

Keindahan arsitektur gedung sate memadukan gaya kolonial Belanda dengan sentuhan seni tradisional Sunda. Terbuat dari batu bata merah dan dihiasi dengan ornamen-ornamen khas, gedung ini menjadi simbol keindahan dan kemegahan pada zamannya.

Salah satu fitur yang paling mencolok adalah 60 tiang tinggi yang menopang bangunan utama, menciptakan tampilan yang megah dan elegan. Selain itu, atap gedung yang miring dan jendela-jendela besar memberikan sentuhan khas arsitektur Belanda.

Kepentingan budaya selain menjadi pusat administratif, Gedung Sate juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu peninggalan bersejarah, gedung ini sering menjadi lokasi acara budaya, pameran seni, dan pertemuan penting lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Gedung Sate tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga simbol dari identitas dan kebanggaan bagi warga Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. 

Sumber : “Gedung Sate.” Wikipedia, Wikimedia Foundation,