Pembelajaran Micro (Microlearning) dan Pembelajaran dalam Aliran Kerja (Learning in the Flow of Work)
Last Update:

2024-08-06 08:10:39

Pembelajaran Micro (Microlearning) dan Pembelajaran dalam Aliran Kerja (Learning in the Flow of Work) adalah dua tren utama dalam pembelajaran dan pengembangan (L&D) yang banyak diterapkan di lingkungan bisnis dan perusahaan. Keduanya berfokus pada memberikan pelatihan yang efisien dan relevan sesuai kebutuhan, serta meminimalkan gangguan terhadap pekerjaan sehari-hari.

Pembelajaran Micro (Microlearning)

  1. Definisi dan Konsep: Microlearning adalah metode pembelajaran yang membagi materi pelatihan menjadi unit-unit kecil yang mudah dicerna, sering kali dalam bentuk video pendek, kuis, artikel singkat, atau infografis. Setiap unit biasanya berfokus pada satu konsep atau keterampilan tertentu dan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu singkat, sering kali kurang dari lima menit​ (Whatfix)​​ (ClassPoint)​.

  2. Keuntungan:

    • Efisiensi Waktu: Karena materinya singkat dan fokus, microlearning memungkinkan karyawan untuk belajar saat mereka memiliki waktu luang tanpa mengorbankan waktu kerja yang signifikan.
    • Keterlibatan dan Retensi: Bentuk pembelajaran yang ringkas dan langsung ke poin utama cenderung lebih menarik dan mudah diingat, sehingga meningkatkan retensi pengetahuan.
    • Fleksibilitas: Karyawan dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kebutuhan mereka​ (Whatfix)​.

Pembelajaran dalam Aliran Kerja (Learning in the Flow of Work)

  1. Definisi dan Konsep: Pembelajaran dalam aliran kerja adalah pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran langsung ke dalam pekerjaan sehari-hari. Alih-alih melihat pembelajaran sebagai aktivitas terpisah, karyawan mendapatkan pelatihan dan informasi yang relevan saat mereka membutuhkannya, langsung di tempat kerja. Ini sering melibatkan penggunaan alat seperti panduan langkah demi langkah, tooltip, tutorial interaktif, dan dukungan dalam aplikasi (in-app support)​ (Whatfix)​​ (Valamis)​.

  2. Keuntungan:

    • Relevansi dan Kontekstualisasi: Karyawan belajar dalam konteks pekerjaan mereka saat itu, sehingga materi yang dipelajari langsung relevan dan dapat segera diterapkan.
    • Pengurangan Gangguan: Dengan mengintegrasikan pembelajaran ke dalam aliran kerja, karyawan tidak perlu meninggalkan pekerjaan mereka untuk menghadiri sesi pelatihan formal, sehingga mengurangi gangguan terhadap produktivitas.
    • Peningkatan Produktivitas: Karyawan dapat terus bekerja sambil belajar, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan keterampilan mereka tanpa meninggalkan alur kerja mereka​ (ClassPoint)​.

Kedua pendekatan ini membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih responsif dan fleksibel, memungkinkan karyawan untuk terus berkembang dalam peran mereka sambil tetap fokus pada tugas-tugas mereka. Mereka juga mendukung pengembangan budaya pembelajaran yang berkelanjutan, di mana belajar menjadi bagian alami dari kehidupan kerja sehari-hari.