Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai kehidupan selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari penghasilan yang lain. Secara umum pensiun dapat dipahami sebagai masa dimana seseorang tidak lagi aktif bekerja.
Kapankah kira-kira waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan pensiun? Jawabannya adalah sedini mungkin. Persiapan pensiun yang dilakukan sejak dini membantu kita untuk menyiapkan baik dari sisi mental maupun finansial. Persiapan mental sebelum pensiun harus dimatangkan agar tidak memberikan dampak buruk secara psikologis. Nancy Scholssberg, seorang pensiunan professor psikologi konseling pada University of Maryland merekomendasikan para calon pensiunan untuk mempersiapkan mental dalam lima bidang kehidupan yaitu:
1. Memahami identitas diri
Meninggalkan dunia pekerjaan juga secara otomatis meninggalkan identitas diri yang dimiliki selama ini, misalnya jabatan pada suatu instansi pemerintah. Anda harus mulai meramu identitas baru misalnya pensiunan. Meskipun sebagian besar orang menyebutkan dirinya sebagai suatu perusahaan namun seiring berjalannya waktu mereka juga ingin memulai hidup baru dengan tidak menghubungkan identitas saat ini dengan karir yang dulu pernah dijalani. Dengan memahami identitas diri juga dapat menghindarkan diri dari post power syindrom yang biasa menjangkiti seseorang yang kehilangan jabatan atau kekuasaan.
2. Membangun hubungan dengan orang lain.
Pada era teknologi informasi seperti saat ini orang-orang akan sangat mudah terhubung baik secara personal maupun sebagai komunitas. Melalui hubungan ini dapat tercipta suatu aktivitas bersama misalnya reuni, arisan atau traveling bersama.
3. Fokus pada tujuan hidup
Hal ini berhubungan dengan memahami identitas diri. Perlu waktu dan proses yang panjang untuk memahami tujuan hidup ini. Tidak semua pegawai ketika pensiun mempunyai tujuan untuk bersantai saja namun ada yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya dengan mengisi waktu luangnya dengan aktivitas yang berdampak positif seperti memulai usaha baru, mengajar atau secara aktif terlibat dalam kegiatan di lingkungan sekitarnya.
4. Selalu berpikir positif
Pensiun bukanlah akhir dari segalanya namun adalah awal dari segalanya. Banyak sisi positif yang dapat diambil ketika memasuki masa pensiun yaitu waktu santai yang lebih banyak sehingga bisa lebih fokus untuk beribadah, merasakan kebahagiaan bersama keluarga dan melakukan beberapa rencana yang selama bekerja belum bisa diwujudkan.
5. Stabilitas Keuangan, keuangan stabil mental stabil
Tidak dapat dipungkiri bahwa kestabilan finansial atau keuangan seseorang dapat mempengaruhi stabilitas mental seseorang. Untuk menjaga stabilitas keuangannya pada saat pensiun, selain dari dana jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan karyawan juga bisa menyiapkan kondisi keuangannya dengan cara melakukan perhitungan kebutuhan dana pensiunnya, kemudian menabung atau berinvestasi untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Selagi masih ada waktu untuk berinvestasi, mulai saat ini perlu untuk membiasakan diri menyisihkan gaji secara rutin untuk persiapan dana pensiun. Beberapa pilihan investasi seperti properti, obligasi, saham atau reksadana bisa menjadi pilihan tergantung profil risiko masing-masing. Selain itu perlu untuk memperdalam ilmu finansial sejak dini agar setalah pensiun seorang karyawan tidak tergiur tawaran investasi bodong yang dapat merugikan diri pensiunan itu sendiri. Juga agar setelah pensiun tidak menjadi beban bagi anak cucunya kelak.
Yang tidak boleh dilupakan untuk mempersiapkan pensiun adalah menjaga kesehatan agar tetap prima dengan berolahraga dan melakukan test kesehatan secara rutin. Kehidupan ini hanyalah sementara, oleh karena itu kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan persiapan pensiun lebih dini diharapkan dapat menjalani masa pensiun secara asyik tanpa panik.