Sayuran Ini Sebaiknya Tak Dikonsumsi Secara Mentah
Last Update:

2024-06-28 10:40:34

Apakah kamu salah satu orang yang suka mengonsumsi sayuran mentah? Ya, mengonsumsi sayuran dalam keadaan mentah memang menjadi pilihan banyak orang karena dianggap sebagai cara yang baik untuk mendapatkan manfaat maksimal dari nutrisi alami yang terkandung dalam sayuran tersebut.

Di Indonesia sendiri, sayuran mentah sering dijadikan sebagai lalapan sebagai teman makan. Lalapan berupa mentimun, kemangi, selada, dan tomat adalah contoh sayuran mentah yang biasa dikonsumsi.

Meski banyak sayuran yang aman dan bermanfaat dikonsumsi mentah, tapi ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya tidak dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, lho. Apa saja?

Kentang

Kentang yang dimasak mungkin lembut dan renyah, tetapi jika kamu menggigit kentang mentah, kamu akan merasakan tekstur keras dan rasa pahit. Ini sudah cukup alasan untuk menghindari kentang mentah, tetapi mereka juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, sakit perut, atau diare, jelas

Kentang mentah sebagian besar terdiri dari pati resisten yang sulit dipecah oleh tubuh. Untungnya, pati resisten ini hilang saat kentang dimasak.

"Untuk manfaat paling besar dan risiko paling sedikit dari kentang adalah dipanggang, kukus, tumis, atau masak dengan cara lain,"

Selain itu, kentang hijau memiliki kandungan solanin yang tinggi. Solanin adalah senyawa beracun yang bisa, dalam jumlah kecil sekalipun dapat merusak sistem saraf pusat atau bahkan berakibat fatal. Jika melihat area hijau pada kentang, pastikan untuk memotong bagian tersebut sebelum dimasak.

Daun Rhubarb

Rhubarb adalah sayuran yang nutrisinya dapat membantu mengelola kadar kolesterol, mendukung kesehatan tulang, melindungi dari sembelit, dan masih banyak lagi. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, rhubarb juga bisa memiliki efek buruk jika dimakan berlebihan.

Rhubarb tidak boleh dimakan seluruhnya, melainkan hanya batangnya yang bisa dikonsumsi baik, dimasak atau mentah. Di sisi lain, makan daun rhubarb bisa beracun karena kandungan asam oksalat yang tinggi dalam tanaman tersebut.

Tanda-tanda keracunan daun rhubarb termasuk luka pada mulut, mual, muntah, batu ginjal, kesulitan bernapas, suara serak, dan urine yang berwarna merah. Dalam kasus yang parah, seseorang dapat mengalami koma atau kejang-kejang.

Singkong

Yuca atau singkong bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam bentuk mentah karena kulitnya mengandung sianida yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsi singkong mentah bisa berpotensi mengancam nyawa jika tidak dimasak dengan benar.

Para peneliti berteori bahwa pengolahan sayuran yang tidak tepat telah berkontribusi pada kasus-kasus tersebut dan menekankan perlunya upaya pendidikan publik. Untuk mencegah risiko keracunan, sangat penting untuk mengolah singkong dengan benar sebelum dikonsumsi. Pastikan untuk selalu mengupas dan memasak singkong dengan baik agar sianida yang terkandung di dalamnya hilang dan aman untuk dikonsumsi.

Kol dan kecambah

Kol, serta kecambah lobak dan alfalfa, juga sebaiknya dihindari mentah. Kol yang dimasak mungkin sempurna untuk sup yang mengenyangkan, kol mentah dapat meningkatkan risiko infeksi salmonella atau E. coli.

Hal yang sama berlaku untuk kecambah mentah, yang juga berisiko menyebabkan infeksi listeria. mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, kol dan kecambah adalah dua sayuran yang sebaiknya dicuci dan dimasak dengan baik sebelum dimakan.

"Kecambah sebaiknya dibeli segar—dari petani ke pasar adalah yang terbaik—dan saya merekomendasikan agar anak kecil, wanita hamil, orang tua, dan mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah menghindarinya sama sekali,"

Sayuran cruciferous

Meskipun sayuran cruciferous memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, mereka lebih baik dimasak untuk beberapa orang. Ini termasuk brokoli, kembang kol, kale, dan kubis Brussel. Meskipun mereka mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan yang sama seperti kentang mentah atau daun rhubarb, sayuran ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).

Sayuran kaya belerang ini dapat memicu kembung dan gas. Mereka juga mengandung gula yang sulit dicerna oleh tubuh. Namun, memasak sayuran cruciferous membuatnya lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan kita.