Cintai Dirimu Agar Kamu Semakin Merasa Aman
Jika seseorang bertanya kepadamu tentang 5 hal apa yang paling kamu cintai di dunia ini, apa jawabanmu? Apakah mencintai dirimu sendiri termasuk salah satunya? Kenyataannya, kebanyakan dari kita menjawab tidak. Di dunia yang kita tinggali saat ini, banyak yang mengkhawatirkan pandangan orang lain terhadap diri kita masing-masing. Apakah mereka menyukai dan menghormati kita? Tetapi jarang dari kita yang bertanya, apakah kita mencintai dan menghormati diri kita sendiri.
Ini adalah masalah yang perlu segera ditangani karena kebahagiaan dan kepuasan yang sebenarnya akan muncul ketika kita dapat mencintai diri kita tanpa syarat, tanpa mempedulikan apa kata orang lain. Perlu kamu ketahui bahwa orang-orang akan lebih tertarik untuk mengenalmu jika kamu sudah merasa nyaman dengan diri sendiri dan kamu bisa menampakkan rasa percaya diri itu. Ketidakmampuan untuk mencintai diri sendiri akan mengirimkan getaran negatif (negative vibes) yang membuat dirimu sulit untuk dicintai.
Menurut penulis, salah satu bagian dari self-love adalah menerima dan mensyukuri tubuh yang telah diberikan kepadamu yang sebenarnya agak sulit untuk dilakukan. Terlebih di era dimana kita selalu dibombardir dengan gambar “kesempurnaan” fisik dari para artis dan selebgram yang muncul di berbagai macam platform media sosial. Fenomena ini menggoda kita untuk membandingkan diri dengan “kesempurnaan” yang dilihat. Di saat itu juga kita akan selalu merasa kurang dan rasa syukur yang ada mulai perlahan tergerus. Namun ingat, meskipun mereka terlihat lebih bahagia dari pada kita, mereka juga sedang berjuang menghadapi ujian melawan rasa ragu terhadap diri sendiri (feelings of self-doubt). Mengejar kesempurnaan fisik tak akan ada habisnya karena hampir pasti akan selalu ada orang yang memiliki fisik lebih baik dari pada kita.
“Apa yang tampak dari luar tidaklah penting. Yang lebih penting (untukmu saat ini) adalah memiliki fondasi kecintaan yang kuat terhadap diri sendiri sehingga kamu dapat menerima dirimu apa adanya.” Mungkin perkataan ini terdengan cliché, namun jika kamu resapi lebih dalam, kata-kata masih sangat relevan dengan kehidupan yang kita jalani sekarang.