Akhir - akhir ini saya sering mendengar istilah Subliminal Messages.
Sebenarnya apa sih Subliminal Messages itu?
Subliminal Messages atau rangsangan subliminal adalah sebuah stimulasi atau rangsangan sensorik apapun yang berada di bawah ambang batas persepsi atau kesadaran sehingga tidak disadari secara sadar.
Biasanya Subliminal Messages ini lebih banyak kita jumpai pada sebuah iklan, atau film.
Konsep Periklanan dengan menggunakan Subliminal Messages ini mulai dikenal sejak tahun 1957, saat James McDonald Vicary, psikolog sosial dan peneliti pemasaran, menyatakan telah melakukan percobaan melibatkan 45.699 penonton bioskop di New Jersey. Walaupun pada akhirnya Vicary dinyatakan telah melakukan pembohongan publik, namun klaim awal Vicary, yang menyatakan keefektifan pesan subliminal memengaruhi perilaku, menyebar dengan cepat dan mengarah pada penerimaan luas pada pesan subliminal, bahkan hingga hari ini.
Jenis Subliminal Messages
Ilmu pengetahuan modern menemukan terdapat 37 input sensori yang terbagi menjadi tujuh kategori: visual, auditori, taktil (sentuhan), penciuman (rasa), gustatori (bau), vestibular (keseimbangan dan gerakan) dan proprioception (kesadaran tubuh). Dari tujuh kategori ini, input visual mendominasi persepsi kita.
Subliminal Messages secara khusus menarget dua indera sebagai pintu masuk informasi: visual dan auditori. Subliminal Messages visual ada dua jenis : subvisual dan embeds. Demikianlah halnya dengan pesan subliminal auditori juga ada dua jenis: subaudible dan backmasking.
Pesan subvisual berupa informasi visual yang dipaparkan dengan sangat cepat ke mata penonton, hanya dalam milidetik, sehingga keberadaannya tidak sepenuhnya disadari pikiran sadar (PS), namun dapat ditangkap oleh pikiran bawah sadar (PBS)
Embeds adalah gambar statis yang disematkan, secara tersamar, pada gambar atau lingkungan visual yang tidak berubah. Ia ada di depan mata namun tidak disadari keberadaannya secara sadar. Embeds sering digunakan di iklan cetak untuk meningkatkan penjualan produk.
Pesan subaudible adalah informasi dalam bentuk suara bervolume rendah yang ditumpangkan pada suara yang lebih keras, sehingga pesan ini diterima pikiran tanpa disadari. Seiring kemajuan teknologi audio digital saat ini, rekaman bisa dilakukan multi-track atau banyak jalur dan menggunakan musik binaural, sehingga semakin mampu menyamarkan atau menyembunyikan pesan yang disampaikan ke PBS.
Backmasking adalah teknik rekaman audio di mana suara atau pesan tertentu sengaja direkam arah mundur, dengan tujuan saat trek musik dimainkan secara normal, arah maju, pesan melalui pembalikan fonetik ini tidak terdeteksi. Teknik backmasking dipopulerkan The Beatles di tahun 1966 setelah meluncurkan album “Revolver”.
Nah, sampai disini dulu pembelajaran kita. Kita lanjutkan lagi di minggu depan yaa. See you :))