Arti pentingnya Inovasi dalam keberlangsungan hidup Perusahaan
Teacher

ADI MAULANA

Last Update:

2024-04-05 10:04:49

Arti pentingnya Inovasi dalam keberlangsungan hidup Perusahaan

Di dalam kompetisi bisnis, mau atau tidak mau, senang atau tidak senang, perusahaan start up maupun yg sudah go public akan menghadapi tantangan baik dari external maupun dari dalam tubuhnya sendiri yaitu core business nya. Untuk menghadapi tantangan bisnis yang terus meningkat, merupakan kebutuhan dan kewajiban dari perusahaan untuk memikirkan perubahan/ innovasi yang harus dilakukan. Baik untuk mengatasi perubahan zaman, masuknya competitor, maupun ineffesiensi internal. Penggantian tahun maupun penggantian trend berarti penggantian landscape business, yang menghadirkan banyak pemain baru / competitor baru yg sama sekali berbeda dengan kekuatan yang sudah ada dan penetrasi pasar yg lebih modern. Innovasi yang harus dilakukan oleh perusahaan bukan hanya tentang produk baru seperti Iphone, atau kamera digital terbaru, akan tetapi inovasi perlu ditinjau pada hampir semua lini bisnis dan kehidupan.

Dalam bukunya “10 Type of Innovations”, Larry Keeley dan teamnya menjabarkan adanya 10 jenis / Type Innovasi

  1. Profit Model: yaitu bagaimana perusahaan membedakan diri dari kompetitornya dengan model profit yang berbeda. Misalkan dulu kita beli software box, sekarang kita langganan pertahun. Dulu kita beli game software, sekarang game nya gratis tapi beli gadget atau tools dari game itu kita harus bayar. Gillete dan HP printers, mencari untung dari silet atau tinta bukan dari alat utamanya.
  2. Network: yaitu kondisi di mana perusahaan lebih memanfaatkan networknya untuk memaksimalkan bisnis-bisnis. Seperti Toshiba meng-outsource-kan servicenya pada UPS, sehingga perbaikan Toshiba tidak perlu dikirim ke Toshiba tapi di kerjakan di dalam perusahaan pengiriman barang UPS. Juga misalkan Pabrik Rokok mensponsori pagelaran rock band.
  3. Structure: yaitu kondisi di mana asset perusahaan diusahakan untuk di inovasikan untuk menghasilkan profit dan bisnis yang optimum. Contoh : Southwest airline selalu memakai pesawat Boeing 737 yang sama untuk seluruh fleetnya. Taxi Express di Jakarta yang sopirnya bisa menjadi pemilik setelah berapa tahun.
  4. Process: yaitu inovasi berbasis proses bisnis. Contoh : Lean manufacturing Toyota, Zara yang memakai sistem cepat dalam pembuatan bajunya hingga bisa dalam 6 minggu mengirim produk barunya, sementara yang lain harus butuh 6 sd 12 bulan untuk menciptakan produk baru. Dell dengan zero inventory-nya.
  5. Product Performance: yaitu kondisi di mana perusahaan selalu menciptakan produk menjadi yang terdepan dalam berinovasi. Contoh : Apple, semua produk Apple adalah inovatif.
  6. Product System: yaitu System dalam menciptakan produk. Contoh: Android adalah system operasi yg gratis untuk digunakan.
  7. Service: Inovasi berbasis services . Contohnya : Zappos yang membolehkan orang mengembalikan sepatu pembeliannya dalam setahun, atau Nordsdorm yang super bagus servicenya adalah inovasi dalam basis ini.
  8. Channel: yaitu distribusi inovasi dalam kontak antara pembeli dan penjual yang baru, seperti Maicih menjual lewat twitters, Amazon sebagai raja internet tanpa toko.
  9. Brand: Inovasi dalam branding, selalu memberikan kekuatan yang besar sebagai kekuatan bisnis. Vertu, Hermes dengan Birkins nya, ataupun Intel .
  10. Customer Engagement: Keakraban dengan pelanggan juga dapat di inovasikan sehingga menghasilkan sebuah value yang sangat dihargai oleh pelanggannya. Ritz Carlton, Nortsdorm, atau Amazon merupakan jawara yang sangat care sama pelanggannya.

No 1 sd 4 adalah termasuk dalam “Konfigurasi Bisnis”, yang sangat berasal dari internal perusahaan, no 5 dan 6 adalah “Penawaran” kita, sedangkan 7 sd 10 adalah “Pengalaman” yang dirasakan dan dibeli pelanggan kita.

10 Types of Innovations ini berguna untuk melihat peluang apa yang bisa kita inovasikan di bisnis. Kadang2 ada hanya 1 atau 2 hal yang bisa di inovasikan, kadang bisa lebih dari satu brand bisa melakukan inovasi di beberapa kategori ini sekaligus.

Ini memungkinkan perusahaan untuk secara terarah memikirkan setiap kategori dan memikirkan apa yang bisa dilakukan di bisnis nya. Dengan framework ini perusahaan juga bisa lebih jeli menganalisa inovasi bisnis dari industri lain, dan meniru apa yang dapat digunakan untuk bisnis.

Dalam bukunya Change Rhenal Kasali mengatakan “The only thing that change is change.” “Tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. Yang abadi adalah perubahan.”

Menurut pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali, mereka yang terbuai dengan kemenangan di masa lalu akan menjadi bagian dari masa lalu; tidak mendapat tempat di masa depan.

Persoalan demi persoalan yang datang menuntut seseorang atau sebuah perusahaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari yang pernah dilakukannya.

Ada 2 alasan berubah / inovasi itu penting

Perubahan adalah pertanda kehidupan

Arie De Geus dalam bukunya The Living Company (1997) mengibaratkan perusahaan tak ubahnya seperti sosok makhluk hidup, alias the living organism. Perusahaan-pun dilahirkan, menjadi besar, bisa sakit, dan menjadi tua. Panjang atau pendeknya umur perusahaan bergantung kepada kemampuan beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman.

Rhenald Kasali dalam Change! (2005) mengemukakan perusahaan bisa saja berusia tua, namun tetap “awet muda”. Salah satu contohnya adalah grup usaha dagang asal Jepang, Sumitomo, yang telah berusia lebih dari 400 tahun. Raksasa bisnis ini pernah mengalami pasang-surut, melewati zaman yang berubah-ubah, dengan tekanan dan persahabatan dari para penguasa negara yang datang silih berganti. Mereka pernah menjadi pahlawan yang dielukan, namun di lain waktu menjadi sapi perahan. Jika saja mereka tidak berubah, mereka mungkin sudah mati. Eksistensi Sumitomo tidak lepas dari kemampuan untuk berubah dan beradaptasi. Rhenald suka menggambarkan hal tersebut dengan satu slogan terkenalnya: berubah atau mati!

Perubahan Membawa Harapan

Di satu sisi, perubahan dapat mencemaskan orang paling cemerlang sekalipun. Begitu juga di perusahaan.

Di sisi lain, perubahan adalah kata yang begitu magis. Karena di dalam perubahan selalu tersimpan harapan dan espektasi.

Inovasi Bisnis terkait Bisnis model tidak hanya inovasi teknologi.

Ada waktunya perusahaan harus berinvestasi di laboratorium riset internal yang luas, dengan SDM yg handal, untuk menciptakan produk baru dengan waktu yg perlu ditunggu-tunggu. Akan tetapi biaya menciptakan, mengembangkan produk tersebut semakin hari semakin mahal, biaya distribusi meningkat,( contoh pengembangan  obat baru , pengembangan fasilitas  pabrik untuk memproduksi IC). Kondisi ini bisa lebih buruk jika dalam waktu dekat teknologi tersebut tidak lagi bisa dihandalkan untuk menghasilkan laba / keuntungan perusahaan. Sehingga inovasi tidak lagi serta merta dilakukan dilini R & D akan tetapi inovasi harus dilakukan di model bisnisnya. Contoh model inovasi dalam model bisnis telah dikembangkan oleh wall mart Ritel dan Dell di PC.

Berinovasi di model bisnis berarti perlu memahami benar model bisnis yg dikerjakan dan jalur dalam bisnis apa yg perlu diperbaiki. Hal ini dilakukan dikarenakan bisa saja core bisnis yang tadinya adalah patner bisnis , di kemudian hari menjadi beban bisnis yg lama kelamaan dapat membani / menimbulkan biaya, sedangkan di bisnis external produk core bisnis tersebut sudah ada / ditawarkan sebagai outsource, sehingga proses bisnis yg tadinya dikerjakan sendiri oleh perusahaan sebagai produsen, bisa saja sewaktu-waktu di outsource kan.

Apakah Model Bisnis itu

Model bisnis adalah melakukan 2 fungsi penting, pertama adalah value creation, dan kedua adalah value capture .  value creation, mendefinisikan serangkaian kegiatan, dari pengadaan bahan baku untuk memuaskan konsumen akhir, yang akan menghasilkan sebuah produk atau layanan baru sedemikian rupa bahwa ada nilai bersih yang diciptakan di seluruh berbagai kegiatan. Kedua, model bisnis menangkap nilai dari sebagian kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan perusahaan dan operasi itu. Ini sama penting, untuk sebuah perusahaan yang tidak bisa mendapatkan keuntungan dari beberapa bagian dari kegiatan yang tidak dapat mempertahankan kegiatan tersebut lebih lama.

Model bisnis yang baik, sering mengalahkan ide / teknologi yang baik.

Salah satu manfaat dari definisi kerja ini adalah bahwa masing-masing enam identifikasi parameter mengidentifikasi di mana inovasi dapat menghasilkan nilai baru dalam suatu industri.

Fungsi dari model bisnis adalah:

  1. Mengartikulasikan nilai proposisi, yaitu nilai yang diciptakan untuk pengguna dengan offering
  2. Identifikasi segmen pasar, yaitu, kepada siapa offering ini berguna dan untuk tujuan apa
  3. Tentukan struktur value chain yang diperlukan oleh perusahaan untuk membuat dan mendistribusikan offering / penawaran, dan menentukan aset pelengkap yang diperlukan untuk mendukung posisi perusahaan dalam rantai ini. Ini termasuk pemasok perusahaan dan pelanggan, dan harus diperluas dari bahan baku ke pelanggan akhir.
  4. Tentukan mekanisme revenue generation untuk perusahaan, dan memperkirakan struktur biaya dan potensi keuntungan dari memproduksi korban, mengingat nilai proposisi dan rantai nilai struktur terpilih
  5. Jelaskan posisi perusahaan dalam jaringan nilai (juga disebut sebagai ekosistem) menghubungkan pemasok dan pelanggan, termasuk identifikasi complementors potensial dan pesaing
  6. Merumuskan strategi kompetitif dengan mana perusahaan yang berinovasi akan mendapatkan keuntungan dan lebih kuat atas rival.

Kerangka Model Bisnis

Ada 6 kerangka model bisnis perusahaan

  1. Perusahaan memiliki model bisnis tidak terdiferensiasi.

Sebagian besar perusahaan yang beroperasi saat ini tidak mengartikulasikan model bisnis yang berbeda, dan kurangnya proses untuk mengelola itu. Perusahaan-perusahaan ini beroperasi dengan model Tipe 1 bisnis. Sebuah bisnis menggunakan model dibeda-bedakan bersaing pada harga dan ketersediaan, dan melayani pelanggan yang membeli kriteria tersebut. Dalam kata, perusahaan menggunakan tipe 1 model bisnis menjual komoditas, dan melakukannya dengan cara yang tidak berbeda dari banyak, banyak perusahaan lainnya. Mereka sering terjebak dalam '' perangkap komoditas ''. Restoran dan toko-toko tukang cukur sebagai contoh dari model komoditas ini.

  1. Perusahaan memiliki beberapa perbedaan dalam model bisnis

Dalam perusahaan yang menggunakan tipe 2 model bisnis, perusahaan telah menciptakan beberapa derajat diferensiasi produk atau jasa. Diferensiasi ini juga dapat menyebabkan model bisnis yang berbeda dari perusahaan tipe 1, yang memungkinkan perusahaan untuk menargetkan pelanggan selain yang membeli hanya pada harga dan ketersediaan (seperti pelanggan berorientasi kinerja). Hal ini memungkinkan Tipe 2 perusahaan untuk melayani segmen pasar yang berbeda dan kurang padat dari yang dilayani oleh perusahaan Tipe 1 rekan. Tipe 2 perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya dan daya tahan untuk berinvestasi dalam inovasi untuk mendukung mempertahankan posisi pembedanya. Hal ini menimbulkan pola yang disebut '' keajaiban satu hit '', di mana sebuah perusahaan atau penemu memiliki produk pertama yang sukses, tetapi tidak dapat menindaklanjuti keberhasilan ini dengan produk tambahan dari sukses serupa. Banyak perusahaan startup teknologi jatuh ke dalam jenis ini.

  1. Perusahaan mengembangkan model bisnis tersegmentasi.

Model bisnis perusahaan saat ini adalah lebih khas dan menguntungkan, yang mendukung kemampuan perusahaan untuk merencanakan masa depan melalui produk dan teknologi road map. Sementara tingkat yang lebih besar dari perencanaan membantu Jenis 3 perusahaan menghindari satu- syndrome keajaiban satu hit, masalah masih tetap. Tipe 3 perusahaan tetap rentan terhadap pergeseran teknis baru yang besar di luar lingkup kegiatan bisnis dan inovasi mereka saat ini, dan juga untuk pergeseran besar dalam pasar. sebagai contoh model semacam ini adalah perusahaan industri yang matang, yang terintegrasi secara vertikal, Atau di ruang IT, memikirkan sistem ERP yang sangat terhubung dengan proses bisnis, tetapi memiliki beberapa cara untuk menghubungkan perangkat lunak lain di atas kode sendiri.

  1. Perusahaan memiliki model bisnis externally aware

Dalam model bisnis ini, perusahaan telah mulai membuka diri terhadap ide-ide eksternal dan teknologi dalam pengembangan dan pelaksanaan bisnis. Ini membuka satu set signifikan lebih besar dari sumber daya yang tersedia untuk perusahaan tersebut. Road Map dari Tipe 4 perusahaan memberikan daftar belanja kebutuhan dalam perusahaan untuk ide-ide eksternal dan teknologi. Hubungan dengan pihak luar membantu mengidentifikasi proyek-proyek eksternal yang memenuhi beberapa kebutuhan ini. Hal ini akan mengurangi biaya untuk melayani bisnis, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan penawaran baru ke pasar, dan berbagi risiko produk baru dan proses dengan pihak eksternal. Road Map internal sekarang bersama dengan pemasok dan pelanggan secara sering. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan lebih sistematis ide-ide inovatif dari pemasok dan dari pelanggan. Hal ini juga memungkinkan pemasok dan pelanggan untuk merencanakan kegiatan mereka sendiri dalam kegiatan inovatif dari perusahaan. Perusahaan yang membuat kebiasaan untuk berbagi informasi real-time dengan pemasok mereka memberikan contoh pendekatan ini.

  1. Perusahaan mengintegrasikan proses inovasi dengan model bisnis

Dalam Tipe 5 model, model bisnis perusahaan kini memainkan peran integratif kunci dalam perusahaan. Pemasok dan pelanggan sekarang menikmati akses kelembagaan formal untuk proses inovasi perusahaan, dan akses ini sekarang membalas dengan pemasok dan pelanggan. Pelanggan dan pemasok sekarang berbagi road map mereka sendiri dengan perusahaan, perusahaan memberikan visibilitas lebih baik ke kebutuhan pelanggan di masa depan. Dalam tahap ini, perusahaan mulai bereksperimen lebih langsung dengan model bisnis itu sendiri. Jenis 5 perusahaan sekarang mengambil waktu untuk memahami supply chain sepanjang perjalanan kembali ke bahan baku dasar, karena mereka mencari pergeseran teknis utama atau peluang pengurangan biaya. Jenis 5 perusahaan juga menginvestasikan sumber daya yang substansial untuk belajar '' the customer’s customer “ untuk belajar tentang kebutuhan yang belum terpenuhi dalam dan peluang di pasar.

  1. Model bisnis perusahaan adalah sebuah platform adaptif

Tipe 6 model bisnis bahkan lebih terbuka dan adaptif Model dari jenis 4 atau 5. Kemampuan untuk beradaptasi membutuhkan komitmen untuk eksperimen dengan satu atau lebih model yang varian bisnis. eksperimen ini dapat mengambil beberapa bentuk yang berbeda. Beberapa perusahaan memanfaatkan modal ventura perusahaan sebagai sarana untuk mengeksplorasi model bisnis alternatif dalam perusahaan startup kecil. Beberapa memanfaatkan spin-off dan usaha patungan sebagai sarana untuk mengkomersilkan teknologi luar model bisnis saat ini mereka sendiri. Beberapa telah menciptakan inkubator internal untuk menumbuhkan ide-ide yang menjanjikan yang belum siap untuk komersialisasi volume tinggi. Dalam Tipe 6 perusahaan, pemasok utama dan pelanggan menjadi mitra bisnis, masuk ke dalam hubungan di mana risiko baik teknis dan bisnis dapat dibagikan. Model bisnis pemasok sekarang terintegrasi ke dalam proses perencanaan perusahaan. Perusahaan pada gilirannya telah terintegrasi model bisnis ke dalam model bisnis pelanggan utamanya. Intel, Microsoft dan Wal-Mart adalah contoh di sini. Salah satu kemampuan penting yang memungkinkan integrasi ini model bisnis di seluruh rantai nilai adalah kemampuan perusahaan untuk membangun teknologi sebagai dasar untuk platform inovasi untuk itu rantai nilai. Dengan cara ini, perusahaan dapat menarik perusahaan lain untuk menginvestasikan sumber daya mereka, memperluas nilai platform tanpa mengkonsumsi tambahan investasi oleh pembuat platform yang. Misalnya, siapa pun yang membuat software untuk PC, aksesoris untuk iPod, atau game untuk ponsel secara tidak langsung berkontribusi terhadap nilai setiap platform ini.

 

Meningkatkan model bisnis sendiri

Kerangka Model Bisnis dapat membantu Anda menghasilkan penilaian model bisnis Anda saat ini. Bersikap objektif tentang mengidentifikasi panggung di mana bisnis Anda sekarang. Kemudian melihat atribut dari tahap berikutnya dari kerangka.

Jika perusahaan telah mencapai tingkat 5 atau level 6, ada kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya adalah bahwa model perusahaan mungkin akan sangat menguntungkan dan sulit untuk meniru. Kabar buruk adalah bahwa tidak ada model bisnis yang besar berlangsung selamanya. Jadi pada setiap tahap Framework, perusahaan akan harus berpikir keras tentang bagaimana mempertahankan dan berinovasi di bisnis model.

Mengapa tidak lebih banyak perusahaan berinovasi model bisnis mereka?

Hal ini dikarenakan inovasi model bisnis tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus melibatkan Top Leader, dapat merubah wajah bisnis yang sudah ada. Membuang kebiasaan lama, mengurangi bagian-bagian / departemen-departemen yg bukan lagi menjadi inti perusahaan.