Air merupakan media hidup utama bagi ikan. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran asam-basa pada air. Sebelum memasukkan ikan atau makhluk hidup lain dalam akuarium, tes kandungan airnya. Yang perlu dites antara lain kandungan amonia, nitrat, nitrit, dan pH.
Hasil tes selain pH, harus terbaca nol sebelum menggunakan untuk mengisi atau mengganti air dalam akuarium. Agar pH seimbang, asam-basa harus berada antara 7,0 sampai 7,8. Ukuran asam-basa tergantung pada spesies ikan yang dipelihara.
Pastika suhu di akuarium sesuai dengan ‘penghuni’ akuarium. Untuk mengetahui ukuran suhu ideal, gunakan termometer. Ini untuk mengantisipasi suhu air dalam akuarium terlalu dingin atau terlalu panas. Pada air tawar, umumnya bersuhu udeal 21 hingga 27 derajat Celcius.
Penyaringan atau filtasi ialah ‘jantung’ dari setiap akuarium. Karena dengan filtasi, kehidupan ekosistem dalam akuarium bisa dikontrol. Ada berbagai filter yang tersedia di toko hewan peliharaan, termasuk filter undergravel yang menggunakan pompa untuk mengalirkan udara. Aliran air melalui filter harus sekitar empat kali volume tangki. Misalnya, apabila tangki 20 galon harus memiliki aliran filter 80 galon per jam.
Apabila akuarium terlalu penuh dengan terlalu banyak ikan, bisa menimbulkan masalah. Artinya perlu dipastikan tidak menambahkan terlalu banyak ikan. Sesuaikan dengan ukuran akuarium. Kalau diisi ikan air tawar, mereka membutuhkan luas permukaan 13 sentimeter persegi setiap ikannya untuk ukuran ikan 2,5 sentimeter. Sedangkan untuk ikan air asin, perbandingannya adalah 2,5 sentimeter ikan per 8 liter air. Untuk kolam luar ruangan, setiap 25 sentimeter ikan membutuhkan air 500 liter air.
Penting untuk mengetahui segala informasi mengenai spesies ikan yang dipelihara. Seperti apa makanan ideal, seberapa besar ukurannya ketika dewasa, jenis ikan apa yang dipelihara, dan lainnya. Selain itu, rencanakan tingkat penebaran berdasarkan ukuran ikan dewasa, bukan ukuran saat Anda membelinya.
Cari tahu juga soal apakah ikan itu cocok dengan ikan lain yang sudah dimiliki. Misalnya, ikan kanivora besar tidak baik jika ditambahkan ke akuarium dengan ikan guppy, ikan tetra, atau ikan kecil lainnya. Ketahui juga soal kualitas air di habitat alami ikan.