Talking the stranger
Hai teman teman kali ini saya akan merangkum dari bacaan Talking the stranger buku karangan dari Malcolm Gladwell
Pernah ga kita bingung jika kita bertemu dengan orang yang tidak di kenal, apa saja sih yang haru kita ketahui tentang dirinya?
Dalam buku ini di jelaskan sereng sekali kita salah dalam memahami orang yang tidak dikenal sehingga berpotensi meninggalkan masalah besar.
Seorang Psikolog bernama Tim Levine bahawa dalam interaksi social, fitrah seorang manusia adalah mempercayai manusia lain termasuk orang yang tidak dikenal. Kita menggap setiap orang yang kita temui adalah orang orang yang jujur dan dapat di percaya.
Naluri manusia seperti ini jika tidak digunakan secara bijak akan menjadi berbahaya, contohnya kisah kunjungan mantan perdana Menteri Inggris, Neville Chamberlain, ke Munich untuk menemui Adolf Hitler. Tujuannya menemui Adolf Hitler adalah untuk membaca karakter pemimpin NAZI tersebut. Ia meyakini bahwa Hitler adalah seorang pemimpin yang baik. Setelah pertemuannya dengan Hitler, Ia pun tetap meyakini bahwa Hitler tidak akan melakukan hal bodoh yang membahayakan keamanan dunia. Hal yang terjadi kemudian adalah sebaliknya.
Asumsi kita cenderung salah, pada tahun 2017 eorang pakar ekonomi dari Harvard bernama Sendhil Mullainathan melakukan sebuah penelitian tentang keputusan para hakim dalam memberikan jaminan kepada lebih dari 554.689 terdakwa di kota New York. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai keakuratan hakim dalam memberikan jaminan kepada para terdakwa,
Para hakim ini mengambil keputusan tidak hanya dengan melihat rekam jejak para terdakwa dari dokumen yang ada, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para terdakwa. Dalam interaksi ini, para hakim menilai para terdakwa melalui ekspresi wajah, emosi dan lain-lain.
Mullainathan mengembangkan sebuah program komputer dengan kecerdasan buatan lalu memasukkan dokumen yang sama dengan yang digunakan para hakim untuk menentukan siapa yang layak mendapatkan jaminan kebebasan.
Setelah membandingkan hasil keputusan para hakim dengan hasil keputusan komputer, hasil yang diberikan komputer lebih baik dibandingkan dengan keputusan para hakim. Sebanyak 25% terdakwa yang diberikan jaminan oleh para hakim kembali mengulangi tindak kejahatannya setelah berada di luar.
Kasus lain yang juga mengebohkan dunia adalah kasus Sandra Bland. Sandra Bland merupakan seorang wanita Afrika-Amerika yang bunuh diri di dalam penjara. Kematiannya ini memicu timbulnya gerakan Black Live Matters di Amerika.
Pada awalnya, kasus ini hanyalah masalah pelanggaran lalu lintas biasa. Penanganan polisi yang buruk dan ketidakmampuan polisi dalam memahami karakter Bland membuat kasus ini menjadi besar karena adanya faktor bias rasial.
Beberapa kasus besar ini merupakan contoh bahwa kita bukanlah seseorang yang baik dalam memahami orang asing. Kita juga tidak mahir dalam membaca karakter seseorang baik melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh dan lain-lain.
Kesimpulan
Secara naluriahnya, kita mudah mempercayai orang lain, termasuk orang yang tidak dikenal.
Naluri dasar ini membuat kita susah dalam mengantisipasi kebohongan yang dilakukan orang lain, terutama orang yang berkepribadian menarik atau memiliki reputasi bagus.
Asumsi dan persepsi kita tentang orang yang tidak dikenal cenderung salah.
Bersabar dan toleran terhadap orang yang tidak dikenal merupakan cara terbaik dalam memahami orang asing.