Mengenal Gen Z di Dunia Kerja_Mourine
Last Update:

2023-10-27 15:54:27

Gen Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1997-2012. Gen Z merepresentasikan kira-kira 32% dari global populasi. Generasi ini juga dikenal sebagai " Digital Natives" yang artinya Gen Z adalah generasa pertama yang tumbuh bersama dengan ketersediaan internet dalam kesehariannya. Kombonasi unik dari perkembangan teknologi, perubahan iklim, krisis global Covid-19, dan pertumbuhan finansial yang tidak jelas telah membentuk Gen Z hingga saat ini.

  • Berdasarkan penelitian yang dilakukan McKinsey, 77% Gen Z memprioritaskan work-life balance.

Gen Z lebih mengutamakan tujuan dan work-life balance dibandingkan generasi sebelumnya. Gen Z mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk memiliki kehidupan pribadi yang memuaskan sembari mengejar aspirasi profesional mereka. Salary memang penting, namun bukan satu-satunya faktor pendorong bagi Gen Z dalam memilih karier.

  • Berdasarkan LinkedIn Survey, 72% Gen Z adalah generasi yang paling mungkin meninggalkan atau (setidaknya) mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaannya karena pekerjaannya tidak menyediakan kebijakan fexible work.

Gen Z memprioritaskan fleksibilitas dalam hal tempat dan waktu bekerja. Mereka ingin untuk memiliki kendali atas jadwal kerja mereka, remote work options, dan healthy work-life integration. Perusahaan yang gagal memberikan kebijakan kerja yang fleksibel akan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan Gen Z.

  • Berdasarkan penelitian dari Morning Consult, 54% Gen Z menghabiskan empat jam atau lebih dalam sehari di media sosial. 88% Gen Z menghasilkan waktunya untuk menonton Youtube. 

Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk perilaku, minat, dan koneksi Gen Z. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka, menyediakan sarana untuk mengekspresikan diri, bersosialisasi, dan mengakses informasi. Youtube menjadi salah satu platform yang banyak digunakan Gen Z di tahun 2023. Diikuti dengan Instagram, TikTok, dan Snapchat. 

 

Di sisi lain, Gen Z juga menghadapi tekanan-tekanan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya seperti prestasi akademik, pengaruh media sosial, dan masa depan yang tidak pasti. Statistik ini menyoroti dampak signifikan dari faktor-faktor ini terhadap kesejahteraan mental mereka. Hal ini menekankan pentingnya memprioritaskan dukungan kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi Gen Z.

Gen Z tumbuh di dunia yang terhubung secara global, terpapar dengan beragam budaya, perspektif, dan pengalaman. Mereka merayakan keragaman, inklusivitas, dan kesetaraan, serta secara aktif mencari cara untuk belajar dan terlibat dengan budaya yang berbeda. Kesadaran global Gen Z memengaruhi preferensi, nilai, dan interaksi mereka, sehingga membentuk masyarakat yang lebih terhubung dan inklusif.

Menurut AtOnce, 77% konsumen Gen Z meminta pertanggungjawaban perusahaan untuk mengatasi masalah keadilan sosial.
Statistik komprehensif ini memberikan wawasan tentang sifat Generasi Z yang memiliki banyak aspek. Dengan memahami prioritas mereka di tempat kerja, penggunaan media sosial, masalah kesehatan mental, pergeseran aspirasi, dan aspek-aspek lainnya, kita dapat lebih terlibat dan mendukung generasi yang dinamis ini dalam membentuk masa depan.