Apakah kamu tahu perbedaan antara content strategy vs content marketing?
Di zaman seperti sekarang, di mana konten adalah hal penting dalam sebuah pemasaran, keduanya sangat dibutuhkan.
Pemasaran konten secara keseluruhan lebih dari sekadar menulis postingan blog atau menerbitkan sesuatu di media sosial.
Agar pemasaran konten berhasil, perlu ada strategi di baliknya.
Meski begitu, terkadang ada yang masih tercampur atau bingung antara content strategy dan content marketing.
Ingin tahu apa bedanya? Ini dia jawabannya.
Menurut Moz, content strategy berkaitan dengan visi misi dan alasan mengapa konten dibuat, dikelola, diarsipkan atau diperbarui.
Sementara, menurut The Content Marketing Institute, content marketing merupakan pendekatan pemasaran strategis yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk menarik dan mempertahankan audiens.
Content strategy membuat konten tetap user-friendly dan memberikan informasi terkait merek tersebut.
Sementara, content marketing diperlukan dalam menjaga strategi untuk meningkatkan peringkat di halaman pencarian.
Content strategy melihat secara mendalam kebutuhan dan tujuan bisnismu, mencari tahu jenis konten seperti apa yang dibutuhkan.
Sementara content marketing berfokus pada pembuatan kontennya.
Seorang content marketer bertugas mencapai tujuan kampanye, baik mengarahkan lalu lintas website, meningkatkan audiens, juga mempertahankan reputasi yang bagus.
Sementara, content strategy merupakan landasan utama saat kamu membuat konten, sehingga caranya tidak boleh kaku.
Saluran, perangkat, dan tren baru ini akan terus bermunculan.
Jadi kamu perlu mengembangkan strategi agar sesuai dengan pasar.
Berikut beberapa pertanyaan utama yang perlu dipertimbangkan saat membuat content strategy:
5. Perbedaan langkah
Content strategy adalah pemikiran dan penelitian yang dilakukan untuk membangun kampanye secara efektif.
Sementara, content marketing adalah kampanye itu sendiri yang muncul setelah content strategy.
Content marketing mulai bekerja dengan kesimpulan dan waktunya cenderung mundur.
Sementara content strategy dimulai tanpa kesimpulan dan bekerja mengarah ke masa saat ini dan masa depan.
7. Dasar penelitian yang digunakan
Content marketing lebih sering menggunakan penalaran deduktif, sementara content strategy menggunakan penalaran induktif.
Penalaran deduktif merupakan penarikan kesimpulan dengan aturan yang disepakati.
Sementara, penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan bersifat umum atau khusus berdasarkan data yang teramati.
Pemasaran konten yang kuat biasanya membutuhkan waktu antara 6-9 bulan untuk menghasilkan hasil yang nyata.
Saat sudah memahami perbedaan content strategy vs content marketing, kamu jadi lebih mudah mudah membuat konten dan bisa sesuai dengan target yang diinginkan.
Namun, pada akhirnya, strategi terbaik ialah dengan menerapkan keduanya.
Selain informasi tadi, kamu bisa mendapatkan informasi lainnya seputar content marketing di Glints Blog.
Beragam artikelnya akan membantumu lebih paham membuat konten yang menarik untuk audiens, sesuai dengan kebutuhan pemasaranmu.