Hai teman teman hari ini saya akan menceritakan buku yang saya baca dengan Sub Judul Berbagi :
Ada sebuah cerita, ada sepasang suami istri pensiunan dari sebuah perusahaan terkemuka. Sepasang Pensiuanan ini sedang rindu akan masakan SOP IGA di kantin mantan kantornya. Lalu pasangan ini pergi ke kantornya untuk menyipi SOP IGA tersebut. Mereka memesan 1 SOP IGA lalu dimakannya secara bergantian, pertama suaminya dulu yang makan. Dengan lahap suaminya memakan SOP IGA tersebut dengan sang Istri yang setia menanti suaminya makan sambil melihat wajah sang suami. Ketika mereka sedang makan sorang pegawai kantin merasa Iba melihat pasangan pensiunan tersebut karena hanya memesan satu Sop untuk beruda. Lalu pegawai tersebut menawarkan secara gratis SOP IGA, lalu dengan bahasa isyarat istri pensiunan tersebut menolak. Lalu Istri dari pensiunan tersebut dengan setia masih menunggu sambil menatap wajah sang suami, sampai sang suami disuapan terakhirnya sang istri masih setia menunggu dan menatap wajahnya sang suami... Karena tidak Tega sang pegawai pun datang kembali dan bertanya Ibu kenapa tidak makan Bapaknya kan sudah selesai makan apa yang Ibu tunggu?.. Jawab Istri dengan tersenyum " yang saya tunggu adalah GIGI, sementara ini masih dipakai Bapak!"
dari kisah singkat ini kita belajar tentang BERBAGI hal yang simpel dan sering sekali kita implementasikan di kehidupan kita. Berbagi mengindikasikan pengorbanan dan kerelaan untuk memberi. Pengorbanan yang paling tinggi adalah dalam bentuk penyangkalan diri yakni ketikayang di korbankan adalah harga diri sendiri untuk meningkatkan harga diri orang lain. Disinilah keindahan berbagi daripada sekedar menerima. Berbagi yang dilandasi dengan ketulusan hati maka akan membawa perubahan yang drastis dari duabelah pihak dan komunitas yang ada disekitar kita.Orang Bijak berkata Berbicara menunjukan bahwa kita berbagi, sedangkan mendengar menunjukan kita peduli hal ini mengatakan bahwa peduli mengawali kita untuk berbagi. dalam aspek spritual dikatakan semakin manusia berbagi beban, berbagi waktu dan berbagi apa yang dimiliki untuk sesama dan bagi kemuliaan Sang Khalik, maka sifat sifatnya pun akan semakin dekat dengan Sang Khalik
Seorang direktur Nike pernah berfoto di depan logo Nike ternyata hasik foto menunjukan senyum direktur tersebut mirip dengan logo NIKE. Refleksi dari organisasi bahwa mereka telah mengembangkan rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan, kesedian untuk berbagi dan menaruh bisnis didalam hatinya akan memiliki keserupaan dengan nilai nilai yang dianut oleh perusahaan. Gambar tersebut juga mengindikasikan bahwa tidak ada tempat untuk manipulasi atau penghiantan yang akan dilakukan ke perusahaan. Soooo Sataanya kita berbagi Gaes!!!!